Saturday, March 13, 2021

Short Biography by My Ex Student

E

 


 

Nama : Axelly Tanaya

Nomor Absen : 10

Kelas : X IPS 2

Tugas Bahasa Indonesia Teks  Biografi

 

 

Nadia Arisa Megayana

 

     Nadia Arisa Megayana atau yang kerap dipanggil Miss Nadia, lahir pada tanggal 7 Februari 1989 di Tuban, Jawa Timur. Anak pertama dari 3 bersaudara yang lahir dari pasangan Mudiyanto dan Diana ini adalah guru Bahasa Inggris sekaligus Waka Kurikulum di SMP Katolik Ronggolawe Tuban.

     Miss Nadia menyelesaikan pendidikannya dari SD hingga SMA di kota Tuban, lalu melanjutkan pendidikan S1 jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Selain sebagai Sarjana Pendidikan Bahasa Inggris, Miss Nadia juga sempat menjalani pendidikan di Sekolah Alkitab Semarang, Jawa Tengah selama 6 bulan.

     Semasa SMA, Miss Nadia mempunyai hobi membaca dan menulis. Bahkan ia saat itu menjadi anak rumahan yang sangat suka menulis novel. Seiring berjalannya waktu, Miss Nadia mempunyai hobi baru yang digelutinya hingga kini, yakni mendaki gunung dan bersepeda. Baginya hobi barunya itu sangat menyenangkan dan baik untuk refreshing.

     Menjadi seorang guru merupakan cita-cita Miss Nadia sejak kecil. Selain sangat menyukai anak-anak dan dunia remaja, menurutnya profesi guru adalah sebuah profesi yang sederhana, pekerjaan yang  woman friendly, yang cocok bagi wanita. Pekerjaan guru tidak terlalu menyita waktu sehingga ia juga dapat mengurus rumah, anak-anak, dan keluarga. Dengan menjadi guru, Miss Nadia berharap dapat mendidik dan mengarahkan anak-anak didiknya terutama para remaja untuk lebih mengenal Tuhan. Karena masa-masa remaja adalah masa pencarian jati diri yang membutuhkan pengajaran dan bimbingan ke arah yang positif.

     Meskipun menjadi seorang guru itu menyenangkan, bukan berarti  tak ada hambatannya. Menurut Miss Nadia, hambatan yang ia alami adalah malas mengerjakan administrasi sekolah, seperti mempersiapkan RPP, tugas-tugas, materi, dan program-program administrasi lainnya. Untuk hal-hal yang berhubungan dengan kondisi kelas dan anak didik yang bandel bahkan terkadang bikin jengkel, bukan menjadi hambatan yang besar baginya.

     Banyak hal yang telah dialami oleh Miss Nadia. Salah satu pengalaman berkesan dan tak terlupakan adalah ketika ia melaksanakan mission trip yang merupakan kegiatan pelayanan dari Sekolah Pendidikan Alkitab Semarang, tempatnya belajar. Saat itu Miss Nadia dan teman-teman sekolahnya dikirim untuk melakukan pelayanan ke sebuah desa di lereng Gunung Merbabu. Mereka hidup berbaur dengan warga setempat. Mengajar anak-anak di rumah singgah, membagi-bagikan sembako, mendoakan orang sakit, dan kegiatan sosial lainnya. Menurutnya, sangat menyenangkan jika kita dapat menjadi berkat buat orang lain.

     Ada satu pencapaian Miss Nadia secara pribadi yang dapat merubah paradigmanya dalam menyikapi kehidupan. Yaitu ketika ia berhasil mencapai puncak Gunung Lawu. Pengalaman pertamanya naik gunung saat itu menjadi titik balik dalam hidupnya, bahwa ternyata dengan semangat dan perjuangannya ia sanggup menaklukkan tantangan terberat sehingga membuatnya lebih percaya diri untuk berkata "I am stronger than I think."

     Satu cita-cita dan keinginan yang ingin Miss Nadia wujudkan adalah meraih gelar Magister. Ia ingin melanjutkan pendidikan S2. Dan dengan optimis dan disertai doa, ia yakin kelak cita-citanya itu akan terwujud.

     Menjadi seorang guru memang bukan sekedar profesi, tetapi juga pengabdian. Bukan sekedar kemampuan mengajar, tetapi juga kemampuan mengolah kepribadian dan kemampuan bersosial. Keputusan Miss Nadia untuk menjadi guru adalah sebuah panggilan yang telah ia cita-citakan sedari kecil. Panggilan untuk berbagi ilmu dengan hati yang penuh kasih dan ketulusan sangat penting agar bisa menjadi berkat untuk banyak orang.

Tuesday, April 16, 2019

Shoutout From My Heart


Aku iri dengan mereka yg mempunyai kebebasan memilih, untuk menikah atau tidak. Aku orang awam dan orang² selalu bertanya kapan menikah? itu baik dan tidak salah.

Tapi tidak seorang pun tahu pergumulan apa yg kuhadapi. Bukan dg orang lain, tp dg diriku sendiri dan Tuhan yg kulayani seumur hidupku. 

Karena kerinduanku bukan hanya menikah tnp arti. Tapi dapat hidup memuliakan Nama Tuhan dan melayani Tuhan dengan pasangan hidupku.

Aku tdk ingin di sisa hidupku, aku hidup dg orang yg salah. 

Dan rasa frustasi ketika orang-orang di sekitarku tdk mengerti hal ini dan hanya trus menuntutku untuk menikah. Itu memuakkan! 

Seperti seolah tanpa menikah, aku tidak bisa hidup dan bahagia. Padahal saat ini aku bahagia. Bukan berarti aku tdk ingin menikah. Aku hanya, tdk ingin memaksa keadaan. Aku ingin mengalir, menemukan dan berbahagia tanpa tuntutan. Aku ingin bebas. Bebas memilih kapan, siapa, dan bebas untuk berjalan bersama Tuhan melewati perjalanan hidupku. Bukan hanya sebatas timeline yg dibuat manusia : lahir, sekolah, dewasa, kerja, menikah, pny anak, cucu, meninggal. 

Bukan salah! Krn nantinya pun demikian, tp aku ingin bebas.. Dari setiap tuntutan, dr setiap paksaan unt mengubah keadaan. 
Aku ingin menikmati setiap hari hidupku tnp berpikir akan jd apa ke depan, karena aku pny Tuhan yg menjamin masa depanku. 

It's not singleness that make me sad, but the people's opinion about it. 

Aku hanya ingin bahagia
Dan bila tiba saatnya, bersama dia 
Tapi jangan paksakan waktuNya Tuhan 
Biar saja mengalir karena nanti semua akan tiba disana. 

Naomi Nadia

Tuesday, July 4, 2017

I BELIEVE - SYMPHONY WORSHIP (lyric and testimony)

Shalom, 
Malam ini aku menulis ditemani lagu yang sangat memberkati dari Symphony Worship - I Believe yang sempat membuatku nangis kejer kayak anak kecil di hadiratNya. Aku merasakan kebaikanNya yang teramat sangat dan kasihNya yang mengalir dalam hidupku. 

berikut lirik powerfulnya :



I Believe

Lirik lagu I Believe by Symphony Worship - Album Freedom

Lord I offer You my heart
All I am, all to You
Lord I want to be with You
In Your presence I am whole

Lord I want to walk with You
Hold me close in Your arm
Lord I want to be with You
In Your presence I am whole

I will trust in You
I will trust in You

I believe, I believe in You
I will walk with You
I will walk with You
I surrender to Your plans
You are there in all my struggles
Lord I trust in You

I believe I believe in You
I will walk with You
I will walk with You
Be the reason that I live
Fulfill the purpose in my life
Lord I trust in You

Even when the storm is raging
Your word guides my heart
Even when it's hard to sing out
I will lift Your Name on high
Now that every chain is broken
And my heart has been set free

I will trust in You
I will trust in You

dan inilah yang membuatku benar-benar tenggelam dalam setiap kata dalam lagu tersebut. Ketika aku mengalami, ketika aku meletakkan hidupku, bukan hanya sekali, namun berkali-kali. Karena setiap bagian dalam hidupku harus diletakkan, bagian per bagian. Dan sekali lagi ketika kedaginganku dikoyakkan, ketika aku mengangkat tanganku dan berkata "Tuhan, aku mau percaya padaMu, sekalipun aku ndak ngerti!" aku meletakkan ketidakpercayaanku dan usaha manusiaku di mezbahNya. 

Karena malam ini, aku melihat Tuhanku hidup dan Dia Tuhan yang mendengar doa. Aku melihat tanganNya yang ajaib tiba-tiba membalikkan keadaan yang kelihatannya mustahil. Dan aku melihat, ketika kita berdoa dan berdiri untuk seseorang, keluarga bahkan bangsa, maka TUHAN akan menjawab doa kita. Itu suatu yang menerobos pikiranku. Ketika selama ini, aku berdoa, tapi aku tidak percaya kalau doaku didengar, ataukah berhasil? tidak ada iman sekalipun aku berdoa. 

tapi hari ini, tiba-tiba aku sadar, ketika kita sepakat dengan Tuhan, kita sungguh-sungguh berdoa dan berdiri untuk seseorang, maka itu diperhitungkan di hadapan Tuhan. 

"I will trust in YOU...I will walk with YOU..."

seperti lagu ini membuatku ingin menjerit, Tuhan... sudah saatnya, aku berjalan bersamaMU, flow with YOU.. menuntaskan yang menjadi destiny dan panggilanku. MUngkin saat ini aku blm dengan pasti melihat, namun aku yakin, step by step sambil aku terus berjalan bersamaMU, Engkau pun akan membawaku ke destiny yang KAU tetapkan. Salah satunya, berdiri bagi keluargaku. 

Dan malam ini, satu selaput lagi telah terkoyak. AKu tahu kini, Engkau Tuhan yang mendengar doa. Engkau Tuhan yang hidup. 

Mengenai Lagu ini, 
aku mendengarkannya sekilas dari instagram dan tertarik untuk mencari judul lagu tersebut. Sebenarnya lagu ini sudah cukup lama, tapi belum merhema dalam hatiku. Seringkali mengenai sebuah lagu pujian, sekalipun itu lagu yang baru dan bagus, tapi aku menyanyikannya ketika aku mendapat rhema dari lagu tersebut. Sehingga aku tidak berpatokan harus lagu baru, harus lagu hits. Aku ingin belajar mengikuti kerinduan Tuhan, mood Tuhan, selera Tuhan, meskipun belum sepenuhnya mampu. 

Satu lagi, ketika kita menyanyi menyembah, seringkali Tuhan inginkan kita ngerti arti dari lagu tersebut, bukan hanya ngerti tapi juga ada "emosi" di dalamnya. artinya, ketika kita menyanyikan lagu cinta, terdapatkan cinta di dalamnya? atau hanya kata-kata mati?  ketika kita menyanyikan lagu pengagungan, adakah rasa kagummu? ketika lagu itu bercerita tentang percaya pada Tuhan? adakah hatimu menjerit, berkata "Tuhan.. aku ini meletakkan hatiku untuk mempercayai Engkau dalam setiap rencanaMU!" 

Jangan hanya melakukan kata-kata dalam lagu itu, tapi bawa "emosi" mu di dalamnya. Bukan flat, bukan sekedar kata-kata, bukan sekedar suara bagus, dan teknik yang oke. karena ketika itu lahir dari hati dan keintiman kita dg Tuhan, orang-orang yang mendengar akan terberkati, Tuhan akan disukakan. 

Ada satu scene yang paling aku suka dari film "Ballerina" yang berkaitan dengan passion. Apa yang membedakan Felice dari saingannya, si nona perfect Camille yang berlatih balet bertahun-tahun? 

Felice menari dengan "emosi"nya, dengan passionnya. aku suka sekali dengan kata-kata guru felice, "bawa emosimu masuk dalam setiap gerakkannya, cintamu, obsesimu, gairahmu, kerinduanmu, semuanya..." 

begitu pula dalam menyanyi. Bawa seluruh "emosi" mu di dalamnya. Bukan hanya datar, bukan hanya suara, tanpa emosi. 

Dan tanpa mengenal dan berjalan bersamaNya hari lepas hari, tidak pernah ada emosi yang dibangun. Kau tidak bisa menyanyikan lagu cinta untuk seseorang yg tidak kau cintai. Kau mungkin bisa, tapi itu bukan dari hatimu. Untuk mendapatkan emosi yang utuh, harus ada pengalaman berdua. 

Penyembahanmu hanya akan sedalam pengalamanmu dengan Tuhan  - Sari Simorangkir. 



Partners