Nama : Axelly Tanaya
Nomor Absen : 10
Kelas : X IPS 2
Tugas
Bahasa Indonesia Teks Biografi
Nadia
Arisa Megayana
Nadia Arisa Megayana atau yang kerap dipanggil Miss Nadia, lahir pada
tanggal 7 Februari 1989 di Tuban, Jawa Timur. Anak pertama dari 3 bersaudara
yang lahir dari pasangan Mudiyanto dan Diana ini adalah guru Bahasa Inggris
sekaligus Waka Kurikulum di SMP Katolik Ronggolawe Tuban.
Miss Nadia menyelesaikan pendidikannya dari SD hingga SMA di kota Tuban,
lalu melanjutkan pendidikan S1 jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Selain
sebagai Sarjana Pendidikan Bahasa Inggris, Miss Nadia juga sempat menjalani
pendidikan di Sekolah Alkitab Semarang, Jawa Tengah selama 6 bulan.
Semasa SMA, Miss Nadia mempunyai hobi membaca dan menulis. Bahkan ia
saat itu menjadi anak rumahan yang sangat suka menulis novel. Seiring
berjalannya waktu, Miss Nadia mempunyai hobi baru yang digelutinya hingga kini,
yakni mendaki gunung dan bersepeda. Baginya hobi barunya itu sangat
menyenangkan dan baik untuk refreshing.
Menjadi seorang guru merupakan cita-cita Miss Nadia sejak kecil. Selain
sangat menyukai anak-anak dan dunia remaja, menurutnya profesi guru adalah
sebuah profesi yang sederhana, pekerjaan yang woman friendly, yang cocok bagi wanita.
Pekerjaan guru tidak terlalu menyita waktu sehingga ia juga dapat mengurus
rumah, anak-anak, dan keluarga. Dengan menjadi guru, Miss Nadia berharap dapat
mendidik dan mengarahkan anak-anak didiknya terutama para remaja untuk lebih
mengenal Tuhan. Karena masa-masa remaja adalah masa pencarian jati diri yang
membutuhkan pengajaran dan bimbingan ke arah yang positif.
Meskipun menjadi seorang guru itu menyenangkan, bukan berarti tak ada hambatannya. Menurut Miss Nadia,
hambatan yang ia alami adalah malas mengerjakan administrasi sekolah, seperti
mempersiapkan RPP, tugas-tugas, materi, dan program-program administrasi
lainnya. Untuk hal-hal yang berhubungan dengan kondisi kelas dan anak didik
yang bandel bahkan terkadang bikin jengkel, bukan menjadi hambatan yang besar
baginya.
Banyak hal yang telah dialami oleh Miss Nadia. Salah satu pengalaman
berkesan dan tak terlupakan adalah ketika ia melaksanakan mission trip
yang merupakan kegiatan pelayanan dari Sekolah Pendidikan Alkitab Semarang,
tempatnya belajar. Saat itu Miss Nadia dan teman-teman sekolahnya dikirim untuk
melakukan pelayanan ke sebuah desa di lereng Gunung Merbabu. Mereka hidup
berbaur dengan warga setempat. Mengajar anak-anak di rumah singgah,
membagi-bagikan sembako, mendoakan orang sakit, dan kegiatan sosial lainnya.
Menurutnya, sangat menyenangkan jika kita dapat menjadi berkat buat orang lain.
Ada satu pencapaian Miss Nadia secara pribadi yang dapat merubah
paradigmanya dalam menyikapi kehidupan. Yaitu ketika ia berhasil mencapai puncak
Gunung Lawu. Pengalaman pertamanya naik gunung saat itu menjadi titik balik
dalam hidupnya, bahwa ternyata dengan semangat dan perjuangannya ia sanggup
menaklukkan tantangan terberat sehingga membuatnya lebih percaya diri untuk
berkata "I am stronger than I think."
Satu cita-cita dan keinginan yang ingin Miss Nadia wujudkan adalah
meraih gelar Magister. Ia ingin melanjutkan pendidikan S2. Dan dengan optimis
dan disertai doa, ia yakin kelak cita-citanya itu akan terwujud.
Menjadi seorang guru memang bukan sekedar profesi, tetapi juga
pengabdian. Bukan sekedar kemampuan mengajar, tetapi juga kemampuan mengolah
kepribadian dan kemampuan bersosial. Keputusan Miss Nadia untuk menjadi guru
adalah sebuah panggilan yang telah ia cita-citakan sedari kecil. Panggilan
untuk berbagi ilmu dengan hati yang penuh kasih dan ketulusan sangat penting
agar bisa menjadi berkat untuk banyak orang.