Saturday, June 16, 2012

Konfrontasi di jiwa (My testi)


Shalom,
Sudah lama tidak menulis untuk blog ini. Dan Tuhan luar biasa membawaku ke tempat dimana aku berada sekarang. Mimpi menjadi nyata! IMPACT (former name TSOA), i’m here! Setelah dinubuatkan setahun yang lalu di Pesta Raja-Raja, setelah semua mimpi kecilku aku hancurkan di bawah kakiNYA, dan DIA membawaku ke suatu perjalanan iman yang membuat mataku tercelik. Bukan hanya fondasi yang diperbarui, karakter yang diasah, iman distretch, belajar terbang dengan Tuhan, dengan semua yang Tuhan mau dalam hidupku dan tentu saja urapan dan keintiman yang baru dari Tuhan. Yup, kalau bukan karena Tuhan membawaku ke sini, mungkin aku bisa berhenti di tengah jalan. Tapi Tuhan punya rencana yang begitu luar biasa.

Dalam dua bulan ini, selain rupa-rupa karunia Roh Kudus yang aku terima, nubuatan dan firman kebenaran, yang paling menegurku adalah dalam hal-hal kecil. Seperti ibu asramaku sering bilang, orang yang mulai dari hal-hal kecil akan lebih cepat dipromosikan Tuhandan diangkat. Oke, jadi ceritanya aku terus mengkonfrontasi segala ketakutanku, trauma dan kelemahanku. Seperti khotbah Bapak Petrus Agung di minggu lalu. Sebenarnya banyak sekali cerita selama disini yang aku punya, kalau Tuhan sediakan waktu untuk menulis, aku ingin menulisnya disini. Tapi ini yang aku dapatkan dan hal ini besar dampaknya buat diriku ke depannya.

Mengutip khotbah Bapak minggu lalu, :”apa yang membuat engkau trauma dan takut, konfrontasi itu dalam hidupmu!” dan ibu asramaku berkata menegeskan “dalam kesempatan yang diberikan Tuhan secara intensif disini, gunakan untuk kamu konfrontasikan apa yang menjadi ketakutan terbesarmu”



Menjadi sebuah destinyku kalau aku ada di tempat ini dan mendapat pengajar-pengajar paling “wah” di sepanjang masa TSOA (begitu kata para Staff) dan aku percaya iman dan kesaksian hidup mereka terimpartasi dalam hidupku. Latar belakangku adalah seorang minder yang selalu menilai kalau yah aku hanya bisa sedikit ini dan itu, paling juga jadi kaum marginal, so-so that’s it. Dan dengan orang kaya, aku minder karena aku lahir di keluarga sederhana. But, sorry ya! Itu cukup sampai disini! Kalau iblis sudah memperdayaku sekian lama, tapi kebenaran Tuhan dinyatakan!

Satu peristiwa yang sebenarnya cukup sederhana tapi sekarang aku tahu ini adalah sebuah cara Tuhan untuk mengkonfrontasi dengan keminderanku akan hal-hal mewah dan orang “kaya”. Suatu hari kakak rohani yang aku kenal mengundangku thanksgiving party di sebuah h0tel berbintang di Semarang. Aku dan teman-teman foreignersku (almost forget, yup, most of my friend that close to me are foreigners! So, my english wont waste for nothing. Oke, it won’t waste for nothing at all) dan yang buat aku “tercelik”. Ini pesta pertama di hotel berbintang dengan sajian mewah dan yang paling mengesankan, hello, Naomi You’re not nerd at all!!! Jadi jangann percaya kalau ada yang ngomong kamu katrok! See, sederhana aja, di satu meja itu, kami tidak lagi berbahasa indonesia tapi kamu bahkan bercanda dalam bahasa Inggris! Hey man, aku tahu itu biasa untuk sebagian orang tapi buat aku itu adalah konfrontasi untuk keminderanku selama ini. Tuhan seolah mau berkata, “Nak, aku kasih kamu talenta dan modal yang cukup untuk sebuah INTERNATIONAL ANOINTING. Jadi kenapa mesti minder?” aku melihat sekeliling dan hey! Aku toh tidak lebih rendah dengan mereka mereka yang ada di hotel ini. Mereka the have? Well, so am I. Kenapa? Kaya jadi ukuran? Kaya dalam hal apa? Harta? No! Kaya yang pertama adalah di pikiran. Mentalitas dan pola pikir. Transformasi yang pertama Tuhan kerjakan di diriku adalah MENGHAPUS KEMINDERANKU, MEMBUAT AKU PERCAYA SUATU SAAT AKU BISA DI POSISI MEREKA, BUKAN KARENA ORANG LAIN TAPI KARENA TUHAN YANG MEMBUAT PROMOSI. Oke, so, kaya BUKAN tujuan hidupku. Tapi berkenan di hadapan Tuhan dan berkelimpahan dalam segala hal. Kalau keluargaku berasal dari kaum marginal dan tidak terpandang, so what? Masa depanku tidak terletak di latar belakang keluargaku tapi di tangan TUHAN penciptaku, the author and the finisher of my faith.

Seperti nubuatan Papa Darrel stott, “INTERNATIONAL ANOINTING!” yes and amen!!! Why? Coz these days, God gives me a vision. Just a step forward, just a piece of puzzle but I know my destiny is waiting for me! To be a History maker! Nothing is impossible with GOD!

Partners