Saturday, December 3, 2016

BETHLEHEM MORNING : WELCOME BACK CHRISTMAS❤

Isaiah 9:6-7 - For unto us a child is born, unto us a son is given: and the government shall be upon his shoulder: and his name shall be called Wonderful, Counsellor, The mighty God, The everlasting Father, The Prince of Peace.


Christmas had had a special meaning for me.
I was a little child missing for christmas all the time. I never met Jesus Christ before but i heard it alot from my grandma. She told me, "one day when you're grown. Go and seek HIM." She taught me to pray, even i'm not a christian that timw, but everyday i prayed in Jesus' name. I believe HE captivated my heart since then.
My very first religious song is THESE ARE THE SPECIAL TIMES album by CELINE DION. I could play that songs when nobody around and imagined as if i had a christmas tree and together with my family.
It had been 11years passed since my first Love story with HIM. things changed. I go to church often, pray often but deep down, I lost my passionate LoVE for HIM. I cant sense HIM around. Coz i'm too busy following my feeling.
But,
HE even heard my silent prayer.
I said, please, one more time and forever, touch my heart, fill my heart, i want to feel YoUR Love.
And HE did!
Suddenly all my sadness, tiredness, had gone away.
One touch, one word, it melt my heart.. My deep and longing heart...

Like, i remembered one song,

Bethlehem Morning..
Lift up your heads
No need to mourn
His hand is stretched out still
For unto us a child is born
His promise to fulfillJerusalem!
He cried for youHe did not come to us in vain
His loving arms are open wide for youAnd he will come
He will come againBethlehem morning
Is more than just a memory
For the Child that was born thereHas come to set us free
Bethlehem sunriseI can see Him in your eyes
For the Child that was born there
His spirit never dies
His star will never, will never grow dim
And it's a brand-new dawn
A new JerusalemAnd we and we will reign
We will reign with him
How it became so meaningful?
It has been my favorite sermont and song from Late Pastor Petrus Agung Purnomo, about no matter how hard the circumstances are.. Dont ever let GOD go from your life. 
Dont change. Dont waver from your first love. do it like you used to do it, passionately, attentively. And believe that every hard condition in your live just nothing than a couple of GOD's process for your heart. When you're done with it, it surely done something with your heart too.
So... 
Christmas is a hope for a broken world,
A little town of bethlehem, nobody see it as an important town. They ignore it
But GOD sees it and choose it.
It just like you and me

Christmas is here in my heart, when a little child met the savior, like a lil town of bethlehem was chosen by its KING. 
it's me LORD. here i am

Welcome back Christmas, 
Welcome back first Love,
Never worn out your first love
He's coming soon



Tuesday, April 19, 2016

JODOH DARI TUHAN -- dari Buku Jodoh dari Tuhan oleh Pdt. Yosea Christiono


Tuhan itu jaminan hidup yang bisa diandalkan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti. Apapun yang dari tuhan pasti akan baik bagi siapa pun yang mengasihi dia dan hidup sesuai dengan kehendak-nya.
Tetapi ternyata dalam hal jodoh atau pasangan hidup – banyak hal yang membuat orang meragukan rencana tuhan yang baik dan sempurna.
Pertanyaan untuk yang belum menikah adalah: di manakah jodohku? Dan kalau muncul beberapa orang untuk dipilih – maka pertanyaan berikutnya adalah: yang mana jodoh dari tuhan?
Pertanyaan untuk yang sudah menikah adalah:  apakah ini benar-benar jodoh yang daripada-mu? Bahkan ketika tiba di titik perbedaan yang tajam maka pertanyaannya menjadi: tuhan mengapa jodoh daripada-mu begitu buruk? Ketika orang tidak mengerti kehendak tuhan dan terjebak pada pengertiannya yang salah maka tuhan pun dipersalahkan.
Apakah ada jodoh yang dari tuhan? Jawabannya adalah ada!

Tuhan menyiapkan pasangan yang sepadan bagi anak-anak-nya karena dia bapa yang baik.

Bagaimana caranya untuk mendapatkannya?
Mari kita lihat contoh-contoh pernikahan yang dibentuk tuhan dalam alkitab.
Awal mulanya diciptakan hanya satu adam dan satu hawa, satu laki-laki dan satu perempuan – tidak ada pilihan yang lain. Dan mereka pun disatukan tuhan dalam pernikahan.

Contoh berikutnya adalah pernikahan abram dengan sarai – mereka adalah saudara se-ayah lain ibu. Abram dan sarai adalah jodoh dari tuhan melalui pernikahan keluarga. Lalu perhatikan pernikahan ishak dan ribkah. Eliezer, hamba abraham, mencarikan jodoh untuk ishak, anak tuannya. Singkat cerita ishak dan ribkah pun dijodohkan dan mereka bersedia. Ishak dan ribkah adalah jodoh dari tuhan dengan cara dicari dan dijodohkan.
Contoh berikutnya adalah yakub. Yakub awalnya tertarik kepada rachel, tetapi kemudian dia mendapatkan lea dan rachel, juga kedua hambanya. Apakah mereka berempat jodoh dari tuhan untuk yakub? Pasti tidak. Tuhan tidak merencanakan poligami. Yakublah yang menuruti kebiasaan perkawinan bangsa kanaan dengan menerima wanita lain yang awalnya tidak dicintainya. Lihatlah point bagaimana yakub mendapatkan jodohnya. Rachel didapat yakub dengan cara memilihnya.
Jadi kalau dilihat cara-cara di atas , jodoh dari tuhan itu bisa didapat seperti adam dan hawa – sudah disiapkan sebelumnya oleh tuhan ; atau bisa dijodohkan oleh keluarganya, dijodohkan dengan perantara atau mencarinya sendiri secara alami seperti yakub.
Lalu jaman sekarang ini bagaimana saya mendapatkan jodoh? Kalau saudara bersedia dijodohkan oleh keluargamu dan engkau tidak keberatan, maka engkau sudah menemukan jodohmu. Kalau engkau mencari sendiri yang seiman, sepola pikir, setujuan, sepakat dan mendapatkan restu dari orang tuamu, maka engkau sudah mendapatkan jodohmu. Kalau engkau mau secara rohani mendapatkan jodoh yang dari tuhan maka engkau mesti memperhatikan poin-poin berikut ini dengan seksama supaya tidak menyesal kemudian.

Sebenarnya apakah jodoh dari tuhan itu?
Jodoh dari tuhan itu adalah jodoh yang sesuai dengan kehendak tuhan. Di mana laki-laki dan perempuan mengetahui kehendak tuhan dalam hidupnya masing-masing dan kehendak tuhan dalam pernikahan mereka kelak.
Jodoh dari tuhan adalah untuk kepentingan tuhan. Mereka yang mengatakan mendapatkan jodoh dari tuhan semestinya mengerti apa tujuan tuhan dalam pernikahan mereka. 
Tujuan tuhan atas penikahan adalah diciptakan segambar dan serupa dengan tuhan untuk disatukan, memiliki keturunan illahi, bersatu untuk berkuasa dan menjadi berkat bagi orang lain.

Kalau saya mendapat mimpi atau nubuat dari orang lain tentang jodoh saya – apakah itu pasti benar?  Bisa benar , bisa tidak benar !
Sebelum memutuskan menerima atau menolaknya, cobalah perhatikan beberapa hal berikut ini:
apakah kamu memang suka atau naksir yang bersangkutan? 
      Kalau jawabannya ‘ya’, bisa jadi itu luapan keinginanmu. 
      Bila ‘tidak’    lanjutkan hal berikutnya.

apakah kamu dan dia sudah cukup dewasa secara umur, mental dan   
     rohani untuk menikah? 
     Kalau jawabannya belum cukup umur dan belum dewasa secara   
     mental, tundalah pernikahanmu ; kalau belum mengerti tujuan hidup  
     pernikahan, tundalah juga pernikahanmu.

     apakah dia juga dapat mimpi yang sama dan nubuat yang sama dari 
     orang yang berlainan?
     Kalau jawabanya ‘ya’, maka ambilah jeda waktu yang cukup, dan    
     perhatikanlah apakah mimpi dan pesan yang sama itu tetap muncul?

Kalau ternyata jawaban hal-hal di atas positif – lakukanlah langkah yang normal berikutnya. 
Cobalah kenali dia secara alami, kenali keluarganya, sharingkan tujuan hidup dan prinsip-prinsip hidupmu. 


Kalau ternyata setelah berjalan sekian waktu ternyata semuanya baik – maka bisa jadi mimpi dan pesan itu benar bahwa dialah jodoh dari tuhan. Itupun tetap harus diusahakan dengan kerja keras untuk menjalaninya. Yang jelas mulai ada kejelasan ‘tujuan khusus dari tuhan’ atas kesatuanmu sebagai suami istri kelak. Saling melengkapi dan bisa bekerjasama untuk membangun ke dalam dan memberikan nilai kehidupan kepada orang lain.

Kalau ternyata jawaban rambu-rambu di atas adalah negatif – maka lupakanlah mimpi atau pesan itu. Tetapi jangan tutup kemungkinan akan muncul kembali hal yang sama di kemudian hari untuk diuji kembali. Jangan berkeras hati memegang akan standart calon pasangan hidupmu. Belajarlah untuk mendengarkan, membandingkan dengan kenyataan dan tetapkanlah standart minimal sebagai syarat calon pasanganmu.
Kalau saya mencari jodoh dari tuhan secara alami – apa saja yang perlu saya perhatikan?

1. Yang mudah untuk diketahui pertama adalah apakah calon pasangan hidupmu itu memiliki iman sepertimu?
Untuk menikah itu perlu bahasa iman yang sama sehingga di perjalanan pernikahan lebih mudah membangun komunikasi hati dan komunikasi iman diantara kedua-nya. Bahasa iman muncul dari pengertian dan pengalaman pribadi dalam mengenal tuhan, juga muncul dari tanggapan atas hal-hal rohani yang dihadapi. Contoh seorang anak muda yang mengalami pemulihan kasih bapa didalam hidupnya akan menganggap tuhan sebagai bapa yang mempedulikan dan mengasihinya. Bahasa imannya tentang tuhan sebagai bapa menjadi sesuatu yang nyata. Tetapi kalau anak muda ini tidak mengalami pemulihan kasih bapa, bahasa iman ‘kasih bapa, bapa yang peduli, bapa yang memberikan masa depan’ tidak ada dalam kamus hidupnya.
Kalau kita bertemu dengan seseorang yang memiliki bahasa iman yang sama, maka untuk membangun komunikasi, saling pengertian dan membangun kesepakatan akan dilakukan dengan sangat mudah.
Perhatikan apakah calon pasangan hidupmu memiliki bahasa iman yang sama denganmu?


2. Yang kedua. Apakah dia sudah dewasa secara umur, mental dan iman?
Memang umur bukan ukuran kedewasaan, tetapi kamu membutuhkan pasangan yang mampu bersikap dewasa, bukan kekanak-kanakan. 
Kapan seorang anak muda mulai bisa bertanggung jawab? 
Kapan seorang anak muda bisa memenuhi kebutuhannya sendiri?
Kapan seorang anak muda bisa diajak kerjasama untuk mencapai tujuan bersama? 
Kapan seorang anak muda mampu memberikan rasa aman kepada calon pasangannya? 
Keempat pertanyaan diatas menuntun seberapa dewasa karakter anak muda itu dibandingkan dengan umurnya.

Pernikahan itu hanya untuk orang yang berani, mau berusaha dan bertanggung jawab. 
Seorang kanak-kanak biasanya egois, penakut, mudah patah semangat dan cenderung tidak mau bertanggung jawab. Tetapi seorang yang dewasa dan siap menikah harus menyadari bahwa hidup pernikahan membutuhkan keberanian, empati, peduli, tekad yang pantang menyerah dan tanggung jawab.

Perhatikan calon pasangan hidupmu apakah sudah memiliki benih-benih karakter tersebut diatas. Ingat bahwa didalam perjalan pernikahan engkau membutuhkan pasangan yang bergantian saling mendukung dan saling menolong. Kalau secara mental dia belum matang, dia akan membutuh-kan bimbingan terus menerus. Padahal pernikahan adalah kerjasama dua orang yang terikat komitmen janji pernikahan. 
Pernikahan itu membutuhkan iman yang bertumbuh. Kalau tidak bertumbuh dewasa imannya, maka semakin hari hidup dianggap beban – padahal hidup pernikahan itu indah bila secara iman dijalin bersama dengan tuhan.


3. Ketiga. Apakah dia pasangan yang sepadan?
Sepadan itu adalah bisa saling menolong ,  saling melengkapi dan saling menyempurnakan.
Menikah itu adalah kesepakatan perjanjian dan kerjasama dua orang yang memiliki tujuan yang sama tentang keluarga.
Sedangkan pacaran itu masa persiapan untuk saling mengenali  kepribadian, pola pikir, kebiasaan, kekuatan, kelemahan dan keluarga masing-masing. Pacaran bukan hanya bicara tentang perasaan cinta, tetapi bicara tentang persiapan masa depan berdua. 
Bila sejak pacaran kalian sudah belajar saling mengenal dan berlatih bekerja sama, maka kalian akan tahu apakah kalian adalah pasangan yang sepadan – setara, yang bisa saling menolong dan saling melengkapi satu dengan yang lain. 
Apakah pasanganmu bisa menutupi kekuranganmu dan apakah kekuatanmu bisa menutupi kekurangan pasanganmu?


4. Keempat. Apakah kedua orangtua kalian merestui hubungan kalian?
Orangtua yang baik adalah wakil tuhan bagi anak-anaknya. Dengan melibatkan orangtua untuk melihat calon pasangan hidupmu - akan menolongmu untuk tidak salah memilih. Komunikasikan dengan baik dan yakinkan orangtuamu bahwa kalian berdua siap untuk saling membangun dan menolong dalam pernikahan kalian kelak. Luangkan waktu yang cukup untuk bergaul dengan keluarga calon pasangan hidupmu. 
Jangan berlaku ‘jaim’ - jaga image - berlebihan supaya keluarga calon pasanganmu bisa melihat karaktermu apa adanya dan tidak merasa tertipu kemudian. 
Mendapatkan restu dari orang tua dalam pernikahan adalah seperti mendapatkan bekal moral dalam perjalanan hidup yang panjang. Restu dari orang tua diwujudkan dalam persetujuan hubungan juga dukungan doa dan dukungan material. Orang tua yang baik peduli dengan masa depan anak-anaknya termasuk peduli dengan siapa anaknya akan menikah kelak. Sejak kecil orang tua memberikan nilai-nilai hidup kepada anak-anaknya, juga pengalaman imannya kepada tuhan, juga impian-impiannya atas anak-anaknya. Anak-anak akan mengerti tujuan hidupnya dan segala bekal pengetahuan, pengertian dan ketrampilan untuk memasuki kehidupan pernikahan yang jauh lebih baik daripada orang tuanya.


5. Kelima. Walau bukan keharusan, mintalah saran kepada pemimpin rohanimu atas calon pasangan hidupmu.
Ajaklah pasanganmu untuk bertemu dengan pemimpin rohanimu, sehingga kamu dapat meminta pendapatnya atas karakternya. 
Pilihan dan keputusannya adalah hak-mu sepenuhnya, tetapi jika kamu belajar mendengarkan pendapat pemimpin rohanimu – maka kamu akan belajar hidup lebih baik. Pandangan pemimpin rohanimu tidak selalu benar, tetapi minimal kamu belajar mendengarkan pendapat dari pihak yang kamu hormati. Bila tidak setuju dengan pendapat-nya, bicarakan terpisah dari calon pasangan hidupmu dan diskusikan langkah-langkah apa yang sebaiknya kamu lakukan untuk memperbaiki hubunganmu dengan calon pasanganmu. 
Milikilah telinga yang mendengar dan hati yang belajar.

Perhatikan ke-5 point untuk meyakinkan dirimu tentang jodoh dari tuhan.
Jangan tergesa-gesa mengambil keputusan untuk menikah, renungkan apakah ke-5 point diatas kamu mendapatkannya minimal 4 point pertama.
Jangan menikah hanya karena alasan setia, kasihan, pertimbangan status sosial, terlalu lama pacaran – tetapi kamu mesti yakin sepenuhnya bahwa dialah jodoh yang sepadan sepanjang sisa hidupmu !

Apakah kalau sudah dapat jodoh dari tuhan maka semuanya mudah?
Mendapatkan jodoh dari tuhan adalah awal yang baik. 
Setiap orang yang sepakat untuk menikah dengan seseorang, ketika mereka berdua mengucapkan janji nikah , lalu diberkati pernikahannya – saat itulah mereka harus yakin bahwa mereka sudah mendapatkan jodoh dari tuhan.

Mereka harus rela melupakan masa lalu mereka masing-masing dan membangun masa depan bersama.
Keduanya mesti sadar bahwa mereka baru memulai kehidupan pernikahan mereka. Jodoh dari tuhan baru awal proses kesatuan suami istri.
Keduanya mesti sadar saling membutuhkan dan saling mempengaruhi.
Keduanya mesti rela mau belajar dan mau berubah demi tercapainya tujuan pernikahan mereka.
Keduanya mesti sadar bahwa tuhan harus dilibatkan dalam semua proses pernikahan mereka. 
Kalau yakin jodoh dari tuhan maka harus yakin tidak ada masalah apapun yang bisa memisahkan mereka dari kasijh tuhan dan kesatuan suami istri , sampai maut memisahkan mereka.

Apa jadinya kalau kedua orang menikah dan tetap tidak yakin bahwa itu jodohnya? 
Maka ketika datang ujian dalam pernikahan mereka, sangat rapuhlah mereka untuk saling menyalahkan dan mudah berpaling kepada orang lain.

Kalau sudah rela, sepakat dan bertekad untuk menikah – maka sejak janji nikah diucapkan sejak itulah mereka saling terikat seumur hidup mereka.
Kalau ternyata ada banyak benturan dan masalah di depan – maka saat itulah campur tangan tuhan lebih diperlukan.

Bila yakin jodohmu adalah dari tuhan – maka kalian berdua masing-masing mesti memiliki hubungan pribadi dengan tuhan. 
Tuhan akan menjadi perekat di antara kalian berdua. 
Tuhan akan menjadi sahabat, penolong dan hakim yang adil untuk kalian berdua. Dan pernikahanmu adalah untuk digenapinya kepentingan tuhan dalam hidupmu berdua dan hidup orang lain.
Kalau kalian bertemu dengan jalan buntu – maka kalian akan mencari jalan keluar kepada tuhan. Secara konstruktif dan progresif kalian akan semakin yakin bahwa kalian disatukan tuhan dan kalian semakin tahu tujuan tuhan atas pernikahanmu.

Hidup pernikahanmu bukan hanya untuk kebahagianmu sendiri tetapi juga untuk kebahagiaan orang lain. Tuhan tidak membangun keluarga untuk manusia membangun kerajaan bagi dirinya sendiri tetapi untuk kepentingan kerajaan surga.
Kalau merasa jodoh dari tuhan, lalu menikah tetapi kemudian menyesal, apakah itu berarti tuhan salah pilih?
Tuhan tidak pernah salah pilih !!
Bagaimana pun menikah itu kesepakatan perjanjian dan kerjasama dua orang yang memiliki tujuan yang sama tentang pernikahan. 
Selama suami istri memegang tujuan tuhan dan memiliki kerelaan mau dibentuk – maka mereka tidak akan menyesal. 
Ketika bertemu dengan saat-saat sulit maka tuhan akan lebih dilibatkan. Tidak mungkin satu orang mutlak benar dan yang satunya mutlak salah. Biasanya keduanya kemudian memiliki andil dalam kesalahan rumah tangga mereka berdua.

Belajarlah menguasai diri, mengevaluasi diri, meminta maaf dan memberi pengampunan. Belajarlah memegang komitmen pernikahanmu di atas perasaanmu. Karena kalau masa kering pernikahan itu datang, maka komitmen atas perjanjian nikah itu yang tetap menyatukan dan menyegarkan kalian berdua.
Temukan keindahan dan sukacita dalam pernikahanmu, itu butuh kerelaan dan kerjasama kedua belah pihak. Tuhan ciptakan pernikahan untuk manusia dapat menikmati kebahagiaan di dalamnya.
[ cuplikan dari buku lipat “jodoh dari tuhan” ]
Tetap setia tetap semangat !

Partners