Sekali lagi, menceritakan kasihNYA TUHAN yang sejati. Dan
sekali lagi di buku harian online ini, aku menceritakan betapa Tuhan mengasihi
kita semua. Di hidupku, DIA sangat ajaib. Dia luar biasa!
Malam ini, aku kembali ke hadapanNYA dengan sebuah hati yang
bersyukur karena menerima satu didikanNYA yang membuatku sembuh. Memang di satu
sisi, jiwaku mulai manja, tapi langsung ngomong ke jiwaku “dilarang manja!
Menye-menye yang ga penting!” aku bersyukur, Tuhan mampukan aku kembali berdoa
dan memuji menyembah dengan hati yang penuh kerinduan hanya untuk bertemu
denganNYA. Di satu waktu dalam penyembahan, aku tiba-tiba ingin membuka kembali
catatanku semasa sekolah di IMPACT. Setahun yang lalu, 6 bulan yang berharga
dalam didikan TUHAN. Bahkan secara jelas Tuhan berkata padaku saat itu, “AKULAH
sendiri yang akan mengajarimu. Pengajarmu tidak akan meninggalkanmu."
Di saat membuka berlarik-larik kertas folio berisi catatan
khotbah dan kesaksian selama 6 bulan itulah, Tuhan seolah menunjukkan padaku.
“Ini karya TanganKU dalam hidupmu. Tulisan-tulisan yang ada di kertasmu ini
Nak, ini sudah tertulis lebih dahulu di kitabKu.”
Meluncurlah dengan penuh khitmad lagu ini dari mulutku dan
linangan airmata syukurku:
Bila kubuka mataku dan lihat wajahMU , kuterkagum
Bila kulihat hidupku dan karya tanganMu, kutersanjung
Karena semua yg baik dlm hidupku, itulah karyaMU
Kau bri kesempatan yang baru
Dan ku ingin mengenalMu Tuhan lebih dalam dari semua yang
kukenal
Tiada kasih yang melebihiMU,
Ku ada untuk menjadi penyembahMu
Ya, Lagu yg dipopulerkan oleh GMB berjudul Mengenalmu ini
pas dengan ucapan syukurku. Setiap torehan, goresan pena kasihNYA dalam
hidupku, semua menjalin sebuah cerita indah, hari demi hari. Mungkin tidak sespektakuler
kesaksian putra putriNYA yang lain, namun inilah kisah manis cintaNYA dalam
hidupku. Dalam hal yang sangat sederhana, aku bisa melihat kebaikan Tuhan,
kasihNYA yang sempurna.
Siapa yang pernah menyangka bisa mendapat privilege
menikmati didikanNYA? Buatku itu Anugerah yang luar biasa besar. Mengalami
proses yang indah bersamaNYA, meskipun tidak semuanya enak buat dagingku,
adalah Anugerah.
Didikanku di dalamNYA belum slese dan akan terus meningkat.
Ada musim-musim yang baru dalam didikanNYA. Aku mulai merasakan perubahan
“anginNYA”. Mulai memahami setiap gestureNYA. tapi jangan disangka sudah tahu
banyak, yang kecil buat aku tentu saja tidak ada apa-apanya buat DIA.
Ya, belajar mengenali setiap kelemahanku. Belajar mengenal
kebesaranNYA dan warna HadiratNYA.
Ada saat-saat Tuhan datang seperti seorang BAPA. Di saat
itulah aku bisa bercengkrama, bercanda, bisa menangis, curhat, bisa minta
dipeluk dan merasakan pelukanNYA. Di saat-saat itu aku bisa mulai mengadukan
isi hatiku, mengadukan setiap keluhan dan kelemahanku. Dia BAPA yang baik,
terus mendengarku dan memanjakanku. Tapi terkadang pun DIA BAPA yang “keras”
mengajariku buat nggak cengeng. Mengajariku untuk nggak terlalu melankolis.
Pokoknya aku dipaksa buat nggak mengasihani diri sendiri. Hari-hari ini aku
dapat kuat sekali kedatanganNYA sebagai BAPA yang mengajar.
Ada saat-saat DIA datang sebagai seorang Guru, dan tiba-tiba
Dia bukakan begitu banyak pewahyuan baru sampai geleng-geleng kepala aku
mencatatnya. DIA nerangin banyak hal yang sebelumnya nggak pernah terlintas di
pikiranku.
Di saat tertentu DIA datang sebagai Tuan, dan aku cuma bisa
tersungkur di hadapanNYA. Belajar merendahkan diri di hadapanNYA, meletakkan
semua egoku, semua keputusan, keinginan, harapan bahkan apapun yang aku impikan
untuk bisa berjalan sesuai dengan mauNYA saja.
Ketika DIA datang sebagai Raja dengan segala
kegemilanganNYA, namun kasihNYA tetap tidak bisa hilang dari tatapan mataNYA.
DIA mulai melatihku, mengomando, memimpinku mengatur strategi.
Seringkali DIA juga datang sebagai seorang Kekasih, dan yang
aku inginkan hanya menari, menari dan menari bersamaNYA. RasaNYA tuh deket,
bercengkrama denganNYA, pengenNYA bisa menari seperti penari ballet paling
hebat sedunia menyengkan hatiNYA. Pokoknya deket-deket kasihNYA, pelukanNYA,
nyaman sekali.
Dan ketika Dia datang sebagai sahabat, DIA memberiku
semangat, mengobati setiap kesepianku, bercengkrama denganNYA dan mulai
berbicara segala hal.
Dan mengenalNYA segitu itu belum cukup, karena betapa dalam
dan lebarnya pikiranNYA. DIA pribadi, DIA selalu ada bersamaku, dan aku mau ada
dimana DIA ada. DIA, Lord Jesus Christ, and i love HIM so much!