Sunday, December 30, 2012

The Author and The Finisher of My Faith

Perjalanan yang ajaib menuju ke KKR Glory to Glory – Bahtera 2012 telah aku lalui. Baru saja kembali ke daerah asal, keinginan untuk menceritakan kebaikan Tuhan itu begitu besar. Catatan ini cuma sebuah catatan kecil perbuatan besar yang Tuhan berikan dalam hidupku sepanjang tahun 2012 ini. Sebuah tahun yang ajaib dan dahsyat dimana Tuhan membawaku pada didikan satu ke didikan yang lain. Bukan cuma berhenti pada sekolah karakter IMPACT tahun 2012 saja, tapi sampai akhir hayatku nanti Roh KudusNya sendiri akan terus mengajariku dari hari ke hari. 

Berawal dari sekembalinya aku dari masa pendidikan di Semarang. Semua keseharian yang berjadwal padat dan beratmosfir rohani yang begitu kental berganti dengan atmosfir kesinisan dunia yang aku harus hadapi hari demi hari. Belum lagi harapan terlalu besar dari orang-orang sekitarku, yang beranggapan lulus dari IMPACT adalah menjadi manusia yang baik luar biasa, berubah dalam sekejab mata. Dan untuk mencapai hal itu aku butuh Anugerah Tuhan.

Tuhan terus korek hatiku. Aku senang itu, sekalipun rasanya sangat tidak enak. Beberapa karakter terjelekku yang agaknya belum “terpancing” keluar waktu masa pendidikan di IMPACT tiba-tiba meledak keluar di masa peralihanku kembali ke kota asal. Dari jam doa yang menggebu-gebu dan teman-teman yang menyemangati berganti pada rutinitas keseharian yang seakan membuatku jadi pengangguran, membuat jiwaku merasa jenuh. Hal itu membuatku merasa begitu buruk, ditambah dengan tuntutan orang sekitar. Terpuruk, terpojok dan marah! Suatu sikap hati yang begitu menjijikkan di hadapan Tuhan, aku tahu.

Aku sempat begitu jijik dengan diriku sendiri. Bahkan sempet bertanya-tanya, akankah aku “berakhir” seperti ini? Tuhan, Engkau tidak salah pilihkah? Orang jeleknya kayak aku gini sampai kapan bisa menghasilkan buah-buah Roh, bahkan yang matang di hadapanMU? Kapan aku bisa berubah Tuhan?
Tapi semua itu terjawab satu persatu. Tuhan bawaku mendengar maksudNya melalui khotbah HambaNYA, Pak Yusak Tjipto. Seorang Pilar sejati yang pun merasa kalau dia nggak pantas, nggak layak, wong  jeleknya seperti ini kok Tuhan pilih. Aku merasa begitu juga. Aku bahkan kalau jadi Tuhan, mungkin orang kayak diriku ini udah aku buang dan nggak aku pakai. Ternyata hal itu bukan saja aku yang merasakannya, tapi juga para Senior Pilar. Saat itulah aku sadar, kalau aku dipilih itu bukan karena siapa aku, bukan karena kuat dan gagahku, tapi karena AnugerahNYA! Memang sangat teoritis dan siapapun tahu itu, tapi kecenderungan hati manusia yang diperanakkan dalam dosa itu yang membuat kita sulit untuk tetap sejalan dengan Tuhan. Ada saja alasan untuk sedikit ke kanan atau neleng ke kiri. Mau tidak mau, aku hadapi itu dalam hidupku. Hidupku? Karakterku? Cuma Tuhan yang bisa ubah! Rasa putus asa itu kerap menghinggapiku. Merasa kalau aku sendiri bisa merubah sifatku dan berusaha menunjukkan kepada orang sekitarku yang terus men-spot aku. Mereka bukan hanya mencela, tapi juga meremehkan. Hal itu kadang membuatku menangis. Bagaimana aku bisa menangkan mereka Tuhan kalau aku sendiri tidak bisa jadi teladan atau apa itu yang mereka mau?

Semua ini mengajarkanku rendah hati. Mengakui di hadapan Tuhan kalau aku ini cuma hamba, cuma bisa ndlosor di hadapan Tuhan dan berdoa dengan sungguh, “Tuhan jangan pernah menyerah dengan diriku. Aku tahu aku ini jeleknya kayak apa. Munafiknya, buruknya, sombongnya seperti apa. Tapi satu hal yang aku minta, jangan pernah berhenti mendidikku, mengasahku, menjadikanku seperti yang KAU mau. Jangan pernah pergi dari hidupku. Jangan pernah biarkan aku berpaling. Tarik hatiku... bagaimanapun caranya, bawaku masuk rencanaMU, paksakan semuanya jadi dalam hidupku.”

Dan satu kalimat itu muncul begitu kuat di benakku: He is the Author and the Finisher of my Faith.
Siapa yang membuatku memilihNYA? Yang membuatku jatuh cinta padaNYA? Kalau aku ada sekarang sebagai orang yang percaya, orang yang berharap dan mencintaiNYA itu karena DIA yang memberikanku hal itu. DIA lah yang membuatku bisa punya cinta untukNYA, iman kepadaNYA, berharap padaNYA. Aku ini milik kepunyaanNYA, aku buatan TANGANNYA, DIA lah yang akan bertanggung jawab atas hidupku. Kurang lebih itulah makna dari kalimat tersebut yang aku tangkap.
Dan diteguhkan benar oleh khotbah hambaNYA, bahwa janji Tuhan itu: apapun yang dilakukan anakKU ini, AKU yang bertanggung jawab.

Ya. Tuhan, aku tidak mau menyia-nyiakan AnugerahMU. Ajarku jadi seperti yang KAU mau. Bukan berarti tidak jatuh bangun, bukan berarti berhenti berusaha, tapi aku terus percaya. Aku ini milikMU. Buatan tanganMU. 

He is the Author and the Finisher of my Faith. HE wont let me undone.

Monday, October 8, 2012

7 Jenis Bejana (PD Ecclesia, 2 October 2012)

PD Ecclesia, 2 October 2012

Yeremia 18:1-6. Kita ibarat bejana yang diciptakan secara spesial di mata Tuhan. Ada 7 jenis bejana yang melambangkan kehidupan orang Kristen, yaitu:

1.       The Vessel of Honor (benda yang dipakai untuk tujuan mulia)-Roma 9:21. Bejana ini adalah bejana yang ditaruh di pinggir pintu masuk rumah orang Israel. Berguna untuk mengambil air dari sumur dan menampung air di depan rumah. Fungsinya supaya setiap orang yang bertamu bisa mencuci kaki, tangan, atau muka sebelum masuk ke dalam rumah. Bejana ini melambangkan anak Tuhan yang pelayanannya di rumah Tuhan, yang tahu bagaimana caranya mengambil Air Hidup setiap hari dan membagikannya kepada orang lain.

2.       The Vessel of Mercy (benda-benda belas kasihan-Nya)-Roma 9:23. Fungsinya mirip The Vessel of Honor tapi diletakkan di tengah kota. Supaya orang asing yang datang ke kota tersebut dan tidak punya sanak saudara bisa membasuh tangan, kaki, atau mukanya setelah perjalanan yang ia tempuh. Bejana ini melambangkan anak Tuhan yang ditaruh di marketplace atau di tengah masyarakat yang haus akan kebenaran firman tapi menolak untuk ke gereja. Menjadi terang di tengah kegelapan dunia.

3.       The Chosen Vessel-Kis 9:15. Bejana pilihan yang dibentuk dengan spesial sebagai mahakarya sang penjunan. Bejana ini diperlakukan sangat spesial oleh sang penjunan. Orang yang membelinya pun tidak sembarangan. Bejana ini membawa identitas sang penjunan pada bagian dasarnya. Biasanya ditandatangani atau diberi stempel oleh sang penjunan. Ketika bejana ini dibeli oleh seseorang lalu dijadikan pajangan, menjadi suatu kebanggaan bagi sang penjunan maupun sang pembeli. Bejana ini melambangkan anak Tuhan yang terpilih seperti Paulus. Ditempa sedemikian rupa oleh Tuhan supaya memancarkan kemuliaan-Nya kemanapun ditempatkan. Terus taat dan jangan biarkan apapun yang datang ke dalam kehidupan membuat kita angkat tangan dan menyerah.

4.       The Clean Vessel-Yesaya 66:20. Bejana mulia (1) yang dipakai terus menerus lama kelamaan akan mengalami kerusakan pada bagian mulut bejana. Akan ada pecahan kecil-kecil pada bagian mulut bejana sehingga kurang elok untuk ditaruh di depan rumah. Bejana ini akan dibawa masuk oleh sang tuan rumah. Digunakan mengisi gandum beberapa lamanya sampai pada waktunya dibawa kembali kepada sang penjunan untuk diperbaiki. Melambangkan anak Tuhan yang mulai kecewa karena pelayanannya sepertinya tidak menghasilkan apa-apa. Bahkan hanya mendatangkan cemooh dari orang-orang sekitarnya. Kembalilah kepada Tuhan supaya Ia memperbaiki hati kita dan melepaskan dari semua kekecewaan dan kita kembali menjadi bejana yang mulia.

5.       The Vessel of Dishonor-2 Tim 2:20. Bejana yang setelah dilewatkan perapian ternyata berbintik-bintik kecil-kecil karena kualitas tanah liat yang digunakan tidak baik. Bejana ini biasa ditaruh berdampingan bejana mulia untuk tempat air bekas mencuci tangan, kaki, atau muka. Selain itu biasanya bejana ini juga digunakan sebagai tempat sampah. Melambangkan orang-orang yang terus menerus mengalami abuse dalam hidupnya sehingga banyak luka dan kepahitan dalam hatinya sehingga sulit untuk menerima kebenaran firman Tuhan. Datang pada Tuhan minta supaya semua kepahitan dibereskan.

6.       The Broken Vessel. Bejana yang retak. Bejana yang mengalami benturan ketika dipakai sehingga mengalami kerusakan. Orang Israel akan mencari vasuka, sejenis kutu binatang, untuk diremas dan diambil darahnya untuk memperbaiki bejana tersebut. Darah vasuka ini bersifat lengket seperti lem sehingga bisa menambal bagian bejana yang retak supaya keretakannya tidak menjalar. Seperti darah Yesus yang bisa menyelesaikan semua kerusakan dalam hidup kita. Tetapi seringkali kita menganggap remeh kuasa darah-Nya. Sadari kuasa darah-Nya yang luar biasa dan minta tolong Ia perbaiki seluruh kerusakan kita.

7.       The Vessel of Wrath (Perabot-perabot kemurkaan)-Roma 9:22. Bejana yang menolak darah Kristus, menolak Sang Sumber Pertolongan. Jangan menolak Tuhan karena Ialah satu-satunya pengharapan dan pertolongan kita.

Jadi, bejana yang seperti apakah Anda? Jika bejana yang baik pertahankan, jika tidak bertobat dan kembali pada-Nya, Sang Penjunan kita untuk diperbaiki.


Source: PD Ecclesia - ICS

Monday, September 10, 2012

PenyertaanMu


Tuhan Gembalaku
Yesus Matahariku
Kau sinar yang terangi jalanku
Tak pernah berubah Cinta dan SetiaMU
Kau sgalanya di dalam hidupku
KemurahanMU lebih dari hidup
KebaikanMU kekal selamanya
PenyertaanMU di setiap langkahku
PerkenananMU itu yang kurindu
buat hatiku melekat padaMU
jamin hidupku sampai garis akhir
semuanya dariMU dan hanya untukMUku
bersyukur terima kasih
anugerahMu Tuhan buat ku setia sampai akhir


Lagu di atas adalah salah satu lagu yang paling aku suka di album Bahtera Patok Destiny. Dan dalam hidupku ini Tuhan menyatakan penyertaan dan anugerahNYA.

ini adalah penghujung masa sekolahku di IMPACT. Selama 5-6 bulan ini cuma anugerahNYA kalau aku bisa masuk dan menikmati hidangan Raja-Raja dan belajar karakter. Secara sadar aku tahu ini adalah detik-detik penentuanku, jujur masih banyak hal yang aku belum lulus. Bahkan di ujungnya ini adalah tantangan terberat bagiku. Ketika aku mau tidak mau harus meletakkan bukan hanya keinginan tapi emosi dan perasaan. Selama ini aku bertuhankan perasaanku, mengedepankan feelingku bahkan memberi makan melankolisku dengan roman picisan yang begitu penuh main di hati, emosi dan perasaan. Aku ingat sekali leaderku disini berkata,"ada orang-orang yang lemahnya di hati, begitu emosi mereka dihantam iblis, maka segala kekuatan mereka akan begitu mudah runtuh!" itulah yang sedang aku perangi dan ingin menang di area ini. Aku bisa begitu berapi-api dengan passion dari Tuhan, tappi sekali kena di perasaan, bisa keluar malasnya dan mengurung diri di kamar. Dari situ aku seret diriku untuk tetap mencari Tuhan, menatap Matahariku.

inilah destiny sebagai Eagle Warrior yang aku mau genapi dalam hidupku. Kalau aku yang dulu punya mental pecundang dan negatif thinking, yang selalu berkata :ah, pasti juga gagal!" tapi aku mau diubahkan menjadi seorang prajurit yang berkata, sekalipun mungkin aku jatuh tapi ini adalah kesempatan untukku berlatih terbang.

begitu banyak yang ditanamkan dalam hidupku, dan aku ingin sekali membaginya dengan semua kita. Aku mau Tuhan terus bekerja dalam hidupku. Perjuanganku baru saja dimulai. Ini bukan akhir, ini adalah awal yang menentukan.


Saturday, August 4, 2012

Because of YOUR LOVE

Ini hari ketiga (29 Juli 2012) aku berpuasa. Hari itu termasuk salah satu ibadah dengan Pastor Bill Wilson ketika satu dari banyak pertanyaan di benakku dijawab Tuhan. aku seringkali bertanya," Tuhan, kenapa aku harus hidup "sesuai" dengan apa yang KAU mau. Kadangkala aku ingin free will juga, atau seperti orang Kristen kebanyakan, mereka terima Engkau sebagai juruselamat and that's it. Adakah alasan yang begitu kuat akan pribadiMu yang membuatku bertahan melayaniMu?"

Dan cerita ini memberi aku alasan kuat : diceritakan oleh salah seorang WL minggu itu.

Ada seorang wanita yang dijual di pasar budak. Wanita itu dijual dengan cara paksa sehingga wanita itu sangat menderita dan marah dengan keadaannya itu. Wanita itu terus meronta dan memandang penjual budak itu dengan pandangan amarah yang amat dalam. Keadaannya yang terikat dan dipamerkan di pasar budak itu semakin membuat dia frustasi dan geram. Dia selalu berusaha untuk memberontak, tapi tetap tidak bisa bebas.

Suatu hari, melintaslah disitu seorang Tuan dan melihat budak wanita yang terus meronta itu. Timbullah belas kasihan di hati Tuan itu sehingga Tuan itu membeli budak itu. Budak itu masih terus meronta dan bahkan meludahi Tuan yang membelinya itu. Tapi Tuan itu tidak meninggalkan budak wanita itu dan tetap membawanya pulang ke kediaman Tuan itu. Budak itu menatap tajam ke arah Tuan itu dengan prasangka, pikiran jahat timbul dalam hati budak itu. Jangan-jangan Tuan ini hendak memperkerjakanku dengan kejam seperti orang-orang itu, jangan-jangan Tuan itu cuma memperalatku. pikiran itu membuat budak itu terus marah dengan keadaannya dan pada Tuan itu.

Kemudian Tuan itu menyuruh para pelayannya yang lain untuk membuka ikatan wanita itu. Kemudian Tuan itu mengulurkan tangannya dan memberikan secarik kertas pada wanita itu, tapi wanita itu mencakar wajah Tuannya sampau berdarah. Tapi Tuan yang baik itu tetap tersenyum, meraih tangan wanita itu dan berkata perlahan.

"Jangan takut. Aku tidak bermaksud jahat. Aku telah membayarmu dan kini Aku melepaskanmu. Pergilah sekarang. Kau bebas." Tuan itu membiarkan budak wanita itu pergi. Tapi wanita itu tercengang.

"Bagaimana mungkin Tuan ini melepaskanku? padahal Dia membayarku dengan harga yang mahal. Tapi kemana aku harus pergi jika aku tidak disini."pikirnya dalam hati.

Lalu kemudian bersujudlah wanita itu di bawah kaki sang Tuan dan berkata, "Tuan... hendak kemanakah aku jika tidak disini? biarkanlah aku melayani Tuan seumur hidupku. Sekalipun aku bebas, tapi biar aku menghamba padamu. Daripada di luar sana pun, para penjual budak akan mengincarkan dan menyeretku kembali sebagai budak. Biarkan aku melayani Tuan."

Mulai dari hari itu, wanita itu adalah budak karena cintanya pada Tuannya itu. Dia sudah bebas dan bebas memilih, tapi wanita itu tahu tempat yang terbaik adalah di sisi Tuannya yang telah membelinya dengan harga yang mahal.

===
demikian jugalah aku...
Tuhan Yesus menebusku dari perbudakan dunia dan kesenangannya yang menjerat dan mematikan. Dia menebusku dengan darahNYA yang mahal. Tapi DIA bukan Tuhan yang otoriter, DIA beri aku plihan. aku punya kehendak bebas. karena aku memang orang merdeka. Tapi ini adalah pilihanku (dan kita semua) kalau kita mau jadi hambaNya, bahkan budak dan tawanan RohNya.

Itulah makna hineni yang aku tangkap. Aku punya kebebasan untuk memilih jadi kristen biasa-biasa atau sangat ektrem untuk TUANKU. Dan setiap kali aku meragukanNya, aku tahu aku seperti menampar wajahNYA dengan kata-kataku.  ampuni aku,, Tuhan...

kebaikanMu selama ini begitu cepat aku lupakan... terkadang sirna dalam sekejab hanya karena Engkau mendiamkan keinginanku.
tempat terbaik untukku adalah dekat TahtaMU, duduk diam bersandar di pelukanMU.
kalau aku hidup menghamba, itu pilihanku untuk menerima panggilanMu.
bukan hamba upahan
bukan hamba yang haus pujian
tapi karena cintaMU yang dahsyat..

aku bisa membayangkan wajah Tuan itu ketika Dia menghampiriku, si budak wanita itu, dengan tatapan dalam yang dipenuhi dengan kerinduan, keinginan untuk memeluk, sedih, semua bercampur jadi satu.
KAU terlaluuuu baik bagiku Tuhan...
untuk aku yang cuma seseorang yang nggak berguna... KAU terlalu baik...


satu lagu yang sangat ajaib

Because of You 
-CHC

(Verse 1)
Because of You, I was born again
Because of You, I’m ransomed by Your grace
Because of You, my heart has found a home
A refuge for my soul

Because of You, sins are washed away
Because of You, heaven knows my name
Because of You, I can live again
You’ve broken every chain

(Chorus)
Unfailing Love, so unreserved
You gave Yourself on Calvary
And now I stand, forever free
My Saviour rescued me.

(Verse 2)
Because of You, the weak say "I am strong"
Because of You, the broken have a song
Because of You, there's no need to fear
Hope steadfast, ever sure

(Bridge)
Now heaven, be open
Our God is, unshaken
We worship, Christ risen
High above

Now heaven, be open
All kingdoms, all nations
Declare that “You are God”


Saturday, July 7, 2012

I'm on an Intensive Care



Hari-hari ini keinginan menulisku begitu kuat. bahkan setiap pengalaman yang TUHAN taruh itu ribuan di setiap langkahku disini. by the way, sebelumnya aku sekarang sedang belajar di IMPACT the school of God's movement, sedang mempersiapkan mission trip. Thailand, here I come! hehehe. anyway, setiap minggu aku mendapatkan pengajar yang berbeda-beda dari berbagai negara. sangat beruntung saya ada di sini! karena sekalin diisi dengan hal-hal rohani. pembentukkan karakter yang kental itu aku nikmati hari demi hari. mulai dari teman-teman berbagai golongan, harus mulai sabar dan mengendalikan diri, saling pengertian dan hal-hal lain. The Crazymakers are everywhere! tapi cinta kasih Tuhan pun aku nikmati luar biasa.

setiap minggunya kami disuruh membuat sebuah laporan tentang apa yang diajarkan dan implikasinya dalam hidup kami sehari-hari. Inilah sekolah yang luar bisa menurutku, karena kelasnya tidak hanya di dalam ruang Kapel Baptis Holy Stadium itu saja, tapi juga di ruang makan, asrama, everywhere. Setiap minggu, bahkan setiap hari, aku punya cerita-cerita dengan Tuhan yang begitu spesial buatku, bahkan sangat tepat seperti yang sedang diajarkan di dalam kelas. dan cerita -cerita itu aku sertakan di laporan. sebenarnya keinginan hatiku, mengepost ke blog ini sebagai catatan yang mungkin bisa jadi berkat buat kita semua. tapi karena laptop aja minjam, well, aku nggak bawa laptopku yang dirumah sih. jadi apa boleh buat, aku tidak bisa setiap saat mengepost tulisan ini. Tapi doakan saja setelah sekolah selesai aku bisa menulis kembali setiap renungan dan apa yang aku dapt di sini.

anyway, aku ingin kembali mengingat bagaimana Tuhan bisa bawa aku ke tempat ini. Sebagaimana yang secara singkat aku tuliskan di post yang sebelumnya. Sebnarnya aku disini karena keinginan hatiku dan yang pasti, TUHAN yang mau. Aku sendiri tidak tahu kenapa sampai aku ada disini.

ceritanya, begitu aku mendapat nubuatan bahwa aku bakal masuk TSOA. well, bahkan sebelum dapat nubuatan aku sudah ada keinginan untuk masuk tsoa tapi karena saat itu aku masih kuliah jadi aku belum bisa. Dan tahun 2012 ini, aku lalui dengan berbagai harapan untuk bisa masuk ke tempat ini.
kendalanya ada beberapa hal
1. ortu minta aku kerja
2. aku tidak punya uang
3. tidak ada pengganti di gereja
4. tidak ada yang menemani nenek dirumah
5. darimana aku dapat penghasilan?
hal-hal itu aku pergumulkan di hadapan Tuhan. dan ajaibnya semuanya bisa terlampaui begitu indah.

Pada dasarnya keinginanku cuma ada di Semarang, sebagai pusat lawatan terjadi (menurutku) dengan atmosfir kebangunan Rohani yang begitu kental dan lingkungan yang bagus untuk menumbuhkan kerohanian. aku pikir sekalipun aku tidak bisa masuk TSOA, aku bisa masuk jadi guru di Sekolah Kristen Terang Bangsa yang ada di kompleks Holy Stadium juga. toh setiap minggu aku bisa ikut ibadah mereka. aku bahkan sudah wawancara dan siap micro teaching. Pikirku, paling nggak aku ada di Semarang dan ortuku bisa setuju karena aku disana kerja. Tapi begitu Sir Ottu, kepala sekolah itu mewawancaraiku, aku bingung menjawab apa ketika beliau bertanya."apakah kamu yakin ini panggilan Tuhan bagimu?"
aku gugup dan bingung. di dasar hati, aku tahu aku belum siap untuk menjadi leader, guru adalah leader, kan? menjadi leader bagiku sendiri saja aku masih belum bisa.

akhirnya aku putuskan pulang hari itu juga tanpa micro teaching. Di rumah, hari berikutnya, aku mendengarkan khotbah Pak Agung tentang BAGAIMANA SAUL DICOPOT JABATAN SEBAGAI RAJA. Satu hal yang sama antara aku dan Saul. sama-sama takut akan manusia, takut apa kata manusia, dipenuhi takut kalau imagenya jelek di hadapan manusia. Dan dari situ, aku tahu di jiwaku, kalau aku perlu yang namanya intensive care untuk mengobati yang di jiwaku, membuat suatu pondasi baru yang fresh dari Tuhan.

Dan aku masukan formulir itu tanpa ada yang tahu. Seminggu kemudian, aku mendapat telepon untuk datang ke Semarang untuk interview. Dari situ aku tahu dengan kuat, aku pasti masuk. Ketika ditanya kenapa ingin masuk ke sini, aku bilang aku mau diubah karakterku, karena aku tahu jeleknya aku.

singkat cerita aku sudah diterima, bahkan mama dengan ajaib ngasih ijin buat sekolah. Aku ingat benar bahwa hari itu adalah tepat perayaan Purim, pembalikkan keadaan. Tuhan membuat mamaku memberi ijin dengan begitu gampangnya padahal kemarin-kemarin udah ngotot nggak boleh.  Untuk yang di Gereja, aku belum ijin untuk berangkat coz aku belum ada dana untuk DP masuk IMPACT, sehingga sebenarnya aku masih takut kalau tidak masuk.

tapi akhirnya, di hari-hari terakhir, aku diingatkan Tuhan untuk benar-benar menyiapkan hati. Waktu itu aku berdoa, "Tuhan, aku tahu kalau aku gampang tersinggung. dan kemungkinan besar di sekolah itu aku digosok luar biasa. Tapi aku nggak mau jadi kepaitan. aku mau dilembutkan hatiku sehingga aku bisa terima ukiranMU begitu rupa tanpa merasa kepaitan pada endingnya."

Mungkin ini yang dinantikan Tuhan, bahwa aku mau menjalani prosesnya. Di kemudian harinya, aku yang masih tidak memiliki uang DP, aku berkata pada Nenekku. Kayaknya aku mengajar di Terang Bangsa aja deh, sehingga akubisa bayar sekolah IMPACT juga. Tapi nenekku tidak setuju dan kemudian menyiapkan semua pembayaran bahkan passpornya.

Dari situ aku tahu Tuhan buka jalan dengan luar biasa.
dan satu lagi,
tentang iman seorang anak kecil. Yang aku tahu, ketika anak kecil itu meminta kepada Orang tuanya, anak itu tahu kalau orang tuanya pasti bisa menyediakan, baik cepat maupun lambat. Dan begitu pula imanku pada Tuhan diajar hari-hari ini.

well, what an honour for me.


New Spirit of Worship


Shalom
Di tengah-tengah kesibukan dan pergumulan untuk menentukan satu dan lain hal, Tuhan beri hadiah yang sangat manis di tengah-tengah semua itu. Yaitu hadiratNYA yang kuat dan menyegarkan jiwaku yang mulai letih dalam kerutinitasan kegiatan di sekolah ini. Well, jangan kira karena di sekolah Roh Kudus yang menggebu-gebu kita ndak bisa kehilangan passion. Justru karena kita udah biasa, masuk kelas, penyembahan trus bahasa roh kenceng-kenceng, di satu titik kita tidak tahu kita melakukannya sampai seluruh sel kita berdoa pada Tuhan atau Cuma sekedar biar “rame”.

Well, hari ini, aku tidak sadar kalau aku mulai mengalami hal itu dalam keseharian. Habis penyembahan trus dengerin khotbah. That’s it!

Tapi melalui ibu asrama kami, aku diingatkan : jangan sampai rutinitas itu membuat kamu kehilangan Tuhan. Kita nggak sadar kalau sebenarnya Tuhan sudah tidak ada lagi dan kita sudah melenceng. Ingat! Tuhan itu pribadi. Kalau kita senangkan DIA dengan menyajikan apa yang Dia senangi, tentu Dia akan semakin ingin dekat dengan kita. Kalau kita menyepelekan Dia, tentu Dia juga akan pergi.

Aku ingat, ketika aku hendak pergi belajar ke IMPACT, salah satu pergumulanku adalah WL pengganti di gereja lokalku. Aku mencintai memuji Tuhan dan memimpin pujian. Aku ingin membawa jemaat masuk dalam cintaNYA dan hadiratNYA yang sedemikian rupa, tapi rasa bosan karena tiap kali aku memimpin toh nyatanya stuck, stag dan nggak bisa “tembus”. Aku pakai kekuatanku dan semakin melorot, yang ada Cuma capek dan akhirnya aku “kering”.

Ketika mendekati masuk IMPACT, tiba-tiba pemimpinku sudah melatih seorang WL baru yang siap “terjun ke lapangan”. Well, aku anggap ini jawaban doaku, sehingga aku tidak meninggalkan ladang tanpa pekerja. Aku percaya Tuhan sanggup menyediakan yang lain. Sementara itu aku pergi sekolah bukan hanya untuk menambah pengetahuan atau membentuk karakter tapi yang paling darurat waktu itu adalah aku sudah bosan dengan semua rutinitas. Melayani sekedarnya, bahkan aku malas berlatih. Sudahlah toh nanti pasti begitu saja, itu sering muncul di pikiranku. Tapi dalam hatiku aku rindu Tuhan menjamah begitu kuat. Sayangnya aku sudah terlalu lelah dengan “diriku sendiri” sehingga pelayanan itu begitu menjadi beban berat di pundakku.

Begitu masuk IMPACT rasanya beban pelayanan itu hilang dari pundakku, ya, karena aku tidak perlu “sok rohani” di depan jemaat. Aku tidak perlu bersikap seolah aku sedang jatuh cinta pada Tuhan sedangkan aku sendiri kosong. Well, itulah aku yang dahulu, jujur itulah aku. Tapi ketika aku begitu penuh dengan hadirat Tuhan dan urapanNYA, cintaNYA, hari-hari ini aku begitu rindu memimpin jemaat untuk memuji Tuhan dan membawa mereka masuk hadiratNYA.

Di sekolah ini, aku begitu lega sekaligus menjadi diri sendiri. Well, orang yang baru kukenal ini tidak mengetahui apa aku ini WL atau apa, padahal kalau di gereja lokal, hampir semua tahu dan bahkan aku merasa mulai seperti jago kandang. Well, katak dalam tempurung ini sudah melihat kurang lebih dunia ini seperti apa.

Apa yang kupunya, tapi Tuhan masih punya lebih banyak lagi dari itu
Apa yang ku bisa, well, Tuhan terlalu bisa untuk melakukan banyak hal yang lain
Apa yang pernah aku alami, masih ada ribuan cerita yang Tuhan mau ukir di hatiku...
Intinya, itu sama sekali tidak ada apa-apanya!

Aku bersyukur jauh-jauh hari Tuhan ajar aku meletakkan. Mau aku ini sudah pelayanan model apa, tapi di sekolah ini aku jadi hamba, jadi siswa, jadi murid yang mau melembutkan hati untuk diajar dan diukir TUHAN sendiri. Aku inginkan pengalaman-pengalaman baru dengan DIA. Oleh karena itu, aku memilih terbang bersamaNYA. Aku memilih belajar mengikuti ritmeNYA.

Dan hari ini, seharusnya aku ingin mengikuti latihan tari di Holy Stadium, tapi kemudian setelah penyembahan Tuhan gerakkan untuk ikut bagian singer dan pemuji bersama Pak Hasto. Ternyata Tuhan sudah siapkan hal lain yang luar biasa, porsiku, dan aku sangat bersyukur memilih yang Tuhan mau. Thank you Holy Spirit!

Pak Hasto bercerita tentang bagaimana “pembersihan” yang dari Tuhan itu mulai ada di hidupnya. Segala macam yang berasal dari kerutinitasan dan roh agamawi itu penyebabnya. Hal itu disharingkan sebagai  pembelajaran juga buatku. Apalagi mengingat latar belakangku di pelayanan. Kemudian Pak Hasto bercerita, semakin tinggi engkau dinaikkan levelmu, berarti semakin dibersihkan dari apa yang Tuhan tidak suka. Kalau masih di level biasa misalnya, tidak ada hadirat Tuhan, tidak merasakan itu masih bisa maklum, tapi begitu naik level, tidak ada hadirat Tuhan yang nyata di tengah-tengah kita, itu suatu bahaya besar.

Aku ingat diriku.
Si kecil ini memulai semuanya dengan Anugerah. Kalau bukan anugerah, bagaimana bisa seorang anak yang baru saja kemarin lahir baru sudah dipilih melayaniNYA. Rasa syukur itu terus bergelora, sehingga ketika aku ingat bagaimana perjuangan bahkan untuk datang bersekutu dan berdoa saja, memimpin Pujian itu sudah hal yang sangat besar. Dan itu bisa membuatku meneteskan airmata karena syukur.

Hari, bulan dan tahun berganti.
Rutinitas membuatku mulai capek. Membuatku mulai berkata “ahh, pasti Cuma begini dan begitu. Ahh, masih ada kesempatan yang lain untuk memimpin Pujian jadi kalau hari ini nggak ada hadirat Tuhan, ya sudahlah.”

Kini aku sadar, kegoblokanku!

Aku menyia-nyiakan bukan hanya talenta tapi Anugerah.
Belum tentu begitu pulang dari IMPACT aku bisa masuk pelayanan sebagai Worship Leader lagi. Tapi kerinduan di hatiku begitu besar. Aku inginkan hal itu bahkan lebih. Tapi dulu aku begitu tidak maksimal dalam melayani seolah-olah aku memiliki waktu selamanya. Aku lupa, sama sekali lupa, kalau yang mengantri di posisiku saat itu mungkin sudahbanyak dan TUANku bisa menggantiku kapan saja.

Syukur pada Tuhan kalau hari ini Tuhan masih mau mengingatkanku.
Aku tahu Dia masih beri kesempatan bagiku.
Yup, hadirat Tuhan yang nyata bukan Cuma dilukiskan dengan airmata (sometimes, my tears are really crocodile tears) tapi mengalami pengalaman pribadi dengan Tuhan lebih lagi.

Tuhan, malam ini aku hanya berkata, jangan biarkan aku kehilangan tiap kairos dariMU untuk belajar hal baru, hal besar, dan bekal hidupku. Tuhan jangan palingkan wajahMU terhadapku. Jangan pernah ambil RohMU dariku. Jangan biarkan aku hilang!

Thank you a million.
Love YOU so much.
 

Saturday, June 16, 2012

Konfrontasi di jiwa (My testi)


Shalom,
Sudah lama tidak menulis untuk blog ini. Dan Tuhan luar biasa membawaku ke tempat dimana aku berada sekarang. Mimpi menjadi nyata! IMPACT (former name TSOA), i’m here! Setelah dinubuatkan setahun yang lalu di Pesta Raja-Raja, setelah semua mimpi kecilku aku hancurkan di bawah kakiNYA, dan DIA membawaku ke suatu perjalanan iman yang membuat mataku tercelik. Bukan hanya fondasi yang diperbarui, karakter yang diasah, iman distretch, belajar terbang dengan Tuhan, dengan semua yang Tuhan mau dalam hidupku dan tentu saja urapan dan keintiman yang baru dari Tuhan. Yup, kalau bukan karena Tuhan membawaku ke sini, mungkin aku bisa berhenti di tengah jalan. Tapi Tuhan punya rencana yang begitu luar biasa.

Dalam dua bulan ini, selain rupa-rupa karunia Roh Kudus yang aku terima, nubuatan dan firman kebenaran, yang paling menegurku adalah dalam hal-hal kecil. Seperti ibu asramaku sering bilang, orang yang mulai dari hal-hal kecil akan lebih cepat dipromosikan Tuhandan diangkat. Oke, jadi ceritanya aku terus mengkonfrontasi segala ketakutanku, trauma dan kelemahanku. Seperti khotbah Bapak Petrus Agung di minggu lalu. Sebenarnya banyak sekali cerita selama disini yang aku punya, kalau Tuhan sediakan waktu untuk menulis, aku ingin menulisnya disini. Tapi ini yang aku dapatkan dan hal ini besar dampaknya buat diriku ke depannya.

Mengutip khotbah Bapak minggu lalu, :”apa yang membuat engkau trauma dan takut, konfrontasi itu dalam hidupmu!” dan ibu asramaku berkata menegeskan “dalam kesempatan yang diberikan Tuhan secara intensif disini, gunakan untuk kamu konfrontasikan apa yang menjadi ketakutan terbesarmu”



Menjadi sebuah destinyku kalau aku ada di tempat ini dan mendapat pengajar-pengajar paling “wah” di sepanjang masa TSOA (begitu kata para Staff) dan aku percaya iman dan kesaksian hidup mereka terimpartasi dalam hidupku. Latar belakangku adalah seorang minder yang selalu menilai kalau yah aku hanya bisa sedikit ini dan itu, paling juga jadi kaum marginal, so-so that’s it. Dan dengan orang kaya, aku minder karena aku lahir di keluarga sederhana. But, sorry ya! Itu cukup sampai disini! Kalau iblis sudah memperdayaku sekian lama, tapi kebenaran Tuhan dinyatakan!

Satu peristiwa yang sebenarnya cukup sederhana tapi sekarang aku tahu ini adalah sebuah cara Tuhan untuk mengkonfrontasi dengan keminderanku akan hal-hal mewah dan orang “kaya”. Suatu hari kakak rohani yang aku kenal mengundangku thanksgiving party di sebuah h0tel berbintang di Semarang. Aku dan teman-teman foreignersku (almost forget, yup, most of my friend that close to me are foreigners! So, my english wont waste for nothing. Oke, it won’t waste for nothing at all) dan yang buat aku “tercelik”. Ini pesta pertama di hotel berbintang dengan sajian mewah dan yang paling mengesankan, hello, Naomi You’re not nerd at all!!! Jadi jangann percaya kalau ada yang ngomong kamu katrok! See, sederhana aja, di satu meja itu, kami tidak lagi berbahasa indonesia tapi kamu bahkan bercanda dalam bahasa Inggris! Hey man, aku tahu itu biasa untuk sebagian orang tapi buat aku itu adalah konfrontasi untuk keminderanku selama ini. Tuhan seolah mau berkata, “Nak, aku kasih kamu talenta dan modal yang cukup untuk sebuah INTERNATIONAL ANOINTING. Jadi kenapa mesti minder?” aku melihat sekeliling dan hey! Aku toh tidak lebih rendah dengan mereka mereka yang ada di hotel ini. Mereka the have? Well, so am I. Kenapa? Kaya jadi ukuran? Kaya dalam hal apa? Harta? No! Kaya yang pertama adalah di pikiran. Mentalitas dan pola pikir. Transformasi yang pertama Tuhan kerjakan di diriku adalah MENGHAPUS KEMINDERANKU, MEMBUAT AKU PERCAYA SUATU SAAT AKU BISA DI POSISI MEREKA, BUKAN KARENA ORANG LAIN TAPI KARENA TUHAN YANG MEMBUAT PROMOSI. Oke, so, kaya BUKAN tujuan hidupku. Tapi berkenan di hadapan Tuhan dan berkelimpahan dalam segala hal. Kalau keluargaku berasal dari kaum marginal dan tidak terpandang, so what? Masa depanku tidak terletak di latar belakang keluargaku tapi di tangan TUHAN penciptaku, the author and the finisher of my faith.

Seperti nubuatan Papa Darrel stott, “INTERNATIONAL ANOINTING!” yes and amen!!! Why? Coz these days, God gives me a vision. Just a step forward, just a piece of puzzle but I know my destiny is waiting for me! To be a History maker! Nothing is impossible with GOD!

Tuesday, February 14, 2012

Sentuh hatiku

Happy Valentine day for all...
happy Storm of Love ^^
Jesus loves us sooooo mucccchhhhh.... :*

anyway, aku ingin menshare pengalamanku hari-harii ini, sebenarnya tidak terlalu besar, tapi mengajarkan aku sebuah dasar yang telah ditanam dulu, kini semakin diperkuat. Hari-hari ini ketika di masa-masa "nyaman"ku tiba-tiba dihiasi dengan warna warni problematika kehidupan khas telenovela atau drama korea sekelas BBF --oke enough, aku nggak mau deh kayak yang di tivi, just the way my life aja deh -- akhirnya aku tergonjang ganjing dengan perasaan mengasihani diri sendiri, hati (atau setan --nggak tahu deh) menggodaku dengan perkataan "Tuh lihat... kamu tuh udah ikut Tuhan sekian lama, udah kena masalah gini gitu, tapi ujung-ujungnya mimpimu kok ya sulit kecapaiann gitu. masih butuh usaha lagi... nunggu lagi... tuh temenmu enakkk bgt, semuanya tersedia.. kaya... diberkati.... punya keluarga sendiri... bla-bla-bla" hmmmm....

sempat terlena dengan perkataan itu dan mulai membandingkan. oke, tapi stop there! Aku sudah terlalu lama mengasihani diri sendiri. Sudah saatnya dihentikan! dan kukatakan pada jiwaku,"kekalahanku adalah ketika aku sendiri percaya pada perkataan penyesat itu yang berkata bahwa aku tidak berharga dan aku tidak dicintai. oke biarpun tidak semua manusia mencintaiku atau menyukaiku tapi bukankah Bapa di Surga mengasihiku. aku tahu, kalau manusia lainnya masih baik padaku dan melihat sebagai pribadi yang baik itu karena anugerahNya. sebenarnya aku.... Tuhan sudah bukakan sendiri semua keburukanku di mataNya. Berkaca pada diriku sendiri yang buruk luar biasa aku tidak bisa menghakimi orang lain, bukan hakku. Dan sekarang ini, aku tidak mau iri dengan apa yang orang lain miliki dan apa yang tidak kumiliki. Ketika aku mendapatkan sesuatu karena suatu usaha dan ketekunan itu berarti aku mendapatkan bukan hanya "mimpi" itu saja tapi juga kesempatan untuk belajar tekun dan menghargai setiap apa yang aku dapatkan karena susah mendapatkannya. Ketika aku tidak serta merta dipenuhi dengan berkat, bukankah itu kesempatan buatku untuk bisa belajar beriman, memperkuat imanku di dalam DIA. Jehovah Jireh. Ketika keadaan dan orang-orang disekitarku menyakitiku secara tidak sengaja bukankah itu kesempatan buatku agar aku belajar bahwa hanya Cinta AgapeNYA yang membuatku bisa melalui semua, kesempatanku untuk semakin intim denganNYA. setiap didikan dan ukiranNYA dalam hidupku, aku tidak menyesalkan hal itu. Aku dilatih percaya, aku dilatih dan diukir untuk mengasihi Tuhan lebih dari segalanya. masihkah aku iri dengan yang lainnya? Mereka punya kehidupan sendiri yang Tuhan proses dengan ujianNya sendiri. Apapun yang terjadi di dalam hidupku, aku tahu Tuhan sedang mendidikku dan memberi kesempatan bagiku untuk belajar. 

"Jiwaku terjagalah.... dan sadarilah betapa DIA mengasihimu... Karena Tuhan tidak serta merta memberikan "sifat lemah lembut" untuk orangg yang berdoa minta "kelemahlembutan" namun DIA memberi kesempatan untuk menjadikan engkau bisa belajar menjadi lemah lembut. NIKMATI DAN TERIMALAH ITU DENGAN UCAPAN SYUKUR " 

"Betapa kumencintai...
segala yang tlah terjadi...
tak pernah sendiri, jalani hidup ini 
(Kau) slalu menyertai
Betapa ku menyadari
di dalam hidupku ini
Kau slalu memberi rancangan terbaik 
oleh karena Kasih...

Bapa sentuh hatiku
ubah hidupku
menjadi yang baru
bagai emas yang murni...
Kau membentuk bejana hatiku
Bapa ajarku mengerti sebuah kasih yang selalu memberi
bagai air mengalir yang tiada pernah berhenti...."






Wednesday, February 8, 2012

"You'll Be in My Heart"


From this time on, I'm a 23 years old young lady. Woman? Yes, I'm not a young girl anymore. I have to learn to be a mature woman as soon as possible, well, as long as I live. Anyway I'd like to share something happen these days. 

As I posted on my last posting, I was burdened by something I couldn't tell yet. All I'm crying out is God's presence upon me. then I come to realize the meaning of this verse : I can do all things through Christ who strengthen me (Phil 4:13). or how Moses cried out to God : If  your presence will not go with me, do not bring us up from (exodus 33:15) 

From the first time, I feel afraid that God would not lead me. From the first time I realized, nothing I can do by myself. How glad I am when He answer me with this verse upon my heart 

Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.
Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat. (TB: 2 Korintus 12:9-10)

(NKJV 2 Cor 12:9)
And He said to me, "My grace is sufficient for you, for My strength is made perfect in weakness." Therefore most gladly I will rather boast in my infirmities, that the power of Christ may rest upon me.
Therefore I take pleasure in infirmities, in reproaches, in needs, in persecutions, in distresses, for Christ's sake. For when I am weak, then I am strong.

I let my heart rest in HIS Presence, for only HIs Presence is my delight, my joy, my power, my everything. In His Face, In his Arms, I have found myself, my truly self. 

this morning, I heard this song from TV. And I come to remember, how He said to me :

Come, stop your crying, it will be all right
Just take my hand, hold it tight
I will protect you from, all around you
I will be here, don't you cry

For one so small, you seem so strong
My arms will hold you, keep you safe and warm
This bond between us, can't be broken
I will be here, don't you cry
 
'CAUSE you'll be in my heart
YES, you'll be in my heart
From this day on, now and forever more
 
You'll be in my heart
No matter what they say
You'll be here in my heart, always...

Don't listen to them, 'cause what do they know?
We need each other, to have, to hold
They'll see in time, I know
When destiny calls you, you must be strong
I may not be with you, but you've got to hold on
They'll see in time, I know, we'll show them together 

Always, I'll be with you
I'll be there for you, always, always and always
Just look over your shoulder (3)
I'll be there, always 

How can I not be glad, happy or released??? When He said He's with me, That's my strength no matter what. Teach me o Lord... 

Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam iman. Selidikilah dirimu! Apakah kamu tidak yakin akan dirimu, bahwa Kristus Yesus ada di dalam diri kamu? Sebab jika tidak demikian, kamu tidak tahan uji. (2 Korintus 13:5)



Partners