Monday, September 21, 2015

There is A Saviour (Heavenly Five)


There is a Saviour
What joys express
His eyes are mercy
His word is rest
For each tomorrow
For yesterday
There is a Savior
Who lights our way


In Your Presence 
There is Comfort
In Your Presence
There is peace
when We seek to know Your heart
we will find such blessed assurance
In Your Holy Presence Lord


Pertama kali saya mendengarkan lagu ini adalah ketika KKR Bahtera yang bertajuk His Manifested Presence. sebelumnya Pastor Petrus Agung menceritakan sebuah kisah yang tentang sebuah biola di tangan sang pembuatnya. "In The Master's Hands" saya tidak ingat seruntut cerita itu disampaikan, tapi kurang lebih cerita itu sebagai berikut:

alkisah seorang perajin Biola membentuk sebuah kayu dan mengukirnya menjadi sebuah biola yang cantik dan siap untuk dijual. Tak lama berselang, biola itu dibeli seorang Ibu yang putranya sedang belajar bermain biola. namun anak ini tidak memakai biola tersebut dengan baik. yang ada Biola yang indah itu menjadi rusak dan tidak terawat. Biola itu kian lama kian usang dan tidak terpakai. Sehingga biola itu pun disimpan begitu saja di gudang.

beberapa waktu kemudian, biola itu pun di lelang di sebuah pelelangan barang antik. Biola itu hanya biola usang dan tidak ada yang mau membelinya, bahkan untuk harga yang sangat murah. sampai kemudian seorang pria tua berdiri dan menghampiri petugas pelelangan. Diraihnya Biola itu dan diperbaikin beberapa bagian yang patah, dipasang kembali senar-senarnya dan dibersihkan setiap debu yang menempel di badan biola tersebut. Dengan lembut, dimainkannya biola tersebut. 

semua orang yang ada diruangan itu terperangah. nada lembut, sangat merdu keluar dari benda yang tadinya usang dan tidak ada nilainya tersebut. 

seorang kaya dengan pongah kembali menawar dengan harga fantastis, begitu pula beberapa orang lainnya. mendadak orang-orang yang tidak menghargai biola itu tadinya kini berebut hendak memilikinya.

namun sang pembuat biola tersebut hanya tersenyum, "Biola ini tidak aku jual"

begitulah, di tangan sang penciptanya, biola yang tadinya sudah kehilangan tujuan dia diciptakan tersebut kembali ke destiny nya, untuk apa dia diciptakanya.


bukankah ini mengingatkanmu pada seseorang? 

ini mengingatkanku pada ceritaku sendiri. 
betapa di hari aku mendengar pertama kali lagu ini, aku sedang kehilangan semangat, bahkan tujuan hidup. Aku putus asa dan kecewa. Aku sedang terpuruk dan tidak tahu apa tujuanku ada di setiap ibadah. apa yang Tuhan mau atas hidupku? setelah Tuhan meremukkanku sedemikian? 

tapi tidak ada gunanya aku terus berontak. aku tahu, di luar DIA aku tidak bisa apa-apa. saat itu lagu ini menyentuh kedalaman hatiku. 

aku ini bobrok. rusak. bisanya cuma menyakiti hatiNya saja
tapi bagaimanapun, hanya di tangan Penciptaku, aku dapat kembali memainkan nada-nada indah untuk kemuliaanNya

Kalau aku ada hari ini, semua karena Tuhan, Penciptaku, Penyelamatku, My Master, Dialah yang memungut biola jelek usang bobrok ini dan mengeset ulang semua bagiannya yang kendor dan memasang senar-senar baru sehingga nada-nada cinta kembali tercipta untukNYA.

Aku tidak bisa mengatakan betapa dalamnya lagu ini menggores dalam hatiku.
kekuatan sebuah lagu penyembahan hanya akan begitu lekat ketika kita mengalamiNya sendiri dalam hidup kita. Penyembahan yang hidup dari kedalaman dan pengalaman akan CintaNya.

His eyes is mercy ....
ketika aku goyah, aku mengingat tatapan cintaNya yang begitu dalam. Tidak ada yang begitu melegakan kecuali bersama denganNya. 

Partners