Sunday, July 14, 2013

12 Blue Roses Bouquet - A Tutorial -


Shalom :)
posting kali ini agak berbeda, ehm, sangat berbeda karena tiba-tiba saya digerakkan Tuhan buat bikin sesuatu. yup, buket bunga mawar biru seperti yang saya dapatkan dan saya share di posting sebelumnya. Dari situ tiba-tiba timbul kuat untuk membuat sendiri. Hah? buat sendiri? caranya? contohnya? dannnn... saya paling tidak telaten sebenarnya soal ketrampilan tangan. Tapi saya tetap bilang iya deh Tuhan, nurut.





Pertama: TUTORIAL
saya sudah obok-obok mbah google tapi kok malah susah2 bikinnya. haduh. akhirnya malah iseng-iseng coret-coret di notes waktu di ibadah doa puasa di gereja, malah dapat lengkap dr Roh Kudus.

Next: jadilah keesokan harinya saya hunting bunga mawar berwarna biru.
mulanya saya mencari di toko buku yang menjual bunga yang di vas, sampai ke pasar. Tapi warnanya tidak ditemukan. Beberapa ada warna biru tapi tidak seperti yang saya harapkan. Akhirnya saya memutuskan menuju ke salah satu toko alat jahit yang menurut saya paling lngkap di kota Tuban. eh ternyata di sana ada bunga-bunga mawar ukuran medium dengan warna biru yang tepat. 

Sekalian saja saya membeli 1 meter Lace ribbon (pita renda) warna putih yang cocok. Sesampainya dirumah, mulailah hunting papan (haha, yup, tepatnya saya tidak tahu bahannya ada atau tidak. tapi di hati kuat berkata "bahannya ada dirumah semuanya") akhirnya tertujulah pada benda kotak karton tebal nyaris seperti papan, bekas untuk menggantung kalender harian. wihh. akhirnya bikin pola bulat. saya menggunakan tutup piring berdiameter 15-20cm.

dan bahan-bahan berikutnya adalah :


1.       Gabus / styrofoam bunga
2.       Lem gabus
3.       Lem lilin bakar
4.       Pita putih
Semuanya bisa diperoleh di toko jahit.
ini sisa dari papan yg dipake, kena bekas air hujan

5. Papan bekas kalender, atau papan yang dibeli dari toko juga bisa. Kalau beli di toko papan bisa minta dipotongkan sesuai pola. Kalau ini saya potong pakae gergaji kecil.
6.       Bunga berdiameter sedang, dengan tangkai kawat untuk ditancapkan

7.       Pita renda putih, ini saya pakai 2meter.
8.       Untuk pegangan buket bisa dari pipa, tapi saya memakai bekas hiasan yang ada tangkainya.

Steps:
1.       Potong papan sesuai pola bulat yang telah digambar di atasnya sebelumnya.
2.       Pastikan papan bersih dan tidak tajam pada ujung-ujungnya. Kalau masih tajam bisa dihaluskan terlebih dahulu. Setelah itu bisa dicover dengan kain perca atau langsung dihias dengan pita renda. Tapi saya prefer langsung dihias pita renda.
3.       Mula-mula, bagian atas papan, tempelkan renda memutar sesuai bentuk papan. Saya memakai lem lilin yang kuat untuk merekatkan renda tersebut. Saya cuma menempelkan pita renda 1 lapis karena pita renda saya cukup besar. Oya, jangan lupa untuk membiarkan bagian renda dari pita tersebut menjuntai keluar. (lihat gambar jadi)
4.       Kemudian saya mulai merekatkan lapis kedua di bagian bawah papan. Perhatikan! Posisi renda harus menghadap searah dengan lapisan pertama. (lihat gambar jadi)
5.       Sebelum saya menghias seluruh papan bagian bawah, saya putuskan untuk menghias pegangan dengan pita dengan cara mengelem dengan lem lilin. Cukup dililit, dan diberi lem perlahan sampai tertutup.
6.       Kemudian pasang papan dan pegangan tersebut. Saya memakai paku ulir untuk membuatnya merekat kuat.
7.       Setelah itu lanjutkan memasang renda di bagian bawah papan dengan cara yang sama seperti tadi.
8.       Potong gabung bunga sesuai ukuran diameter. Coba bentuk agak oval kalau tidak bisa terlalu bulat. Sesuaikan dengan ukuran bunga.
9.       Lalu lem gabus tersebut ke papan menggunakan lem gabus. Tunggu sampai kering
10.   Mulailah merangkai bunga di atasnya dengan cara menancapkan bunga tersebut. Gabus tersebut cukup kuat menahan bunga supaya tidak jatuh, so jangan kuatir kalau harus menari berputar-putar sekalipun.

Demikian yang bisa saya sharingkan. Ini bukan bentuk mutlak atau cara mutlak. Ini yang saya dapatkan, belajar dari tuntunan Roh Kudus. Tapi karena jadinya lumayan juga, saya rasa tidak ada salahnya untuk dibagi karena ternyata banyak teman-teman saya yang juga rindu membuat buket mawar biru tersebut. Be blessed :)

Friday, July 12, 2013

KKR Kingdom Explosion - A Journal - part 1

Berjalan dalam anugerah hari lepas hari. Tidak pernah bersudahan kasihNYA dalam hidup kita. KKR kemaren tgl 8-10 Juli tersebut bawa sesuatu yang besar dalam hidupku, terutama. Berbagi dan menceritakan kebaikanNYA dan penyertaanNYa, aku hendak bercerita tentang persiapan sebelum ke KKR.

Hal pertama: cek rohani!

Sebenarnya beberapa minggu memasuki bulan juni-juli, aku disibukkan dengan rutinitas sehari-hari yang tak kunjung henti mempersiapkan anak-anak UAS baik di sekolah atau di tempat bimbel/private. Begitu masuk liburan, disangka bisa libur tapi masih ada jadwal jaga di sekolah, termasuk Workshop untuk kurikulum baru dan Raker untuk tutup tahun ajaran. Singkat cerita: padat! Dan kurang jam doa.
Di hari sabtu malam sebelum keberangkatan, hatiku bener-bener ga tentrem. Terutama banyak hal yang terjadi mengenai planning keberangkatan. Kami memutuskan naik travel karena issue bahkan berita di tivi yang mengatakan Pantura macet total. Jalan yang biasa kami lewati ke Semarang dan beberapa saksi mengatakan kalau bisa macet sampai 10 jam! Sementara kami bertujuh, beberapa masih anak-anak. Kekuatiran itu menyusup masuk.
Dsan hari itu, di malam itu, Tuhan bawa aku berdoa untuk clean up jalan menuju Semarang. Tidak ada kemacetan dll. Begitu slese doa, kelegaan besar melandaku. Dan cuma berpikir satu, aku sudah melakukan bagianku Tuhan. Berdoa dan perangi. Sekarang tinggal tenang dan nyerah di hadapan Tuhan.

Ajaib! Jadwal keberangkatan jam 11 siang tepat waktu! Sampai semarang jam 5 sore tepat waktu! Tidak ada kemacetan! Bahkan kami bisa beribadah minggu di sana! Kalau bukan Tuhan, siapa lagi?!
Begitu juga pulangnya, semua lancar.
See! Masih nggak percaya tentang peperangan rohani? Rugi besar! Itu penting sekali.

Hal berikutnya: keuangan!
Sempet mumet dengan pemasukan yang tesendat akibat pembayaran beberapa customer yang tidak tepat waktu. Barang sudah datang, tapi orangnya entah kemana. Mulanya sumpek. Berat banget! Pengen marah juga! Tapi belajar nyerah deh ke Tuhan. Tanya mesti ngapain. Kalau memang ini ujian buat mental entrepeneurship –ku diasah, pasti makin kuat deh. Masa baru barang berapa biji aja udah kelabakan, kalau dikasih sepabriknya gimana bisa kelola? Begitu kata Roh Kudus kuat di hatiku. Hihi, jadi malu. Ya Tuhan, hambaMu ini mau belajar.
Akhirnya doa perangi roh-roh penipuan, belat belit,pengiriman yang terlambat dll. Semua clean up beres! Orderan masuk dan transaksi lancar jaya berkat Tuhan.
Sampailah pada KKR dan praisen worship Time
Saat-saat yang luar biasa, karena bisa maksimal buat Tuhan. Menyembah DIA sampai semua keletihanku rontok, habis nggak bersisa. Dan baru kali ini aku bisa mendapatkan karunia penglihatan. Belum terlalu jelas, tapi aku tahu tu dari Tuhan. Karena setelah itu aku dapat konfirmasinya dari Para Hamba Tuhan.

Terutama pada saat pintu gerbang keintiman dibuka, Pak Daniel waktu itu yang pimpin. Kerinduanku terjawab. Aku melihatNYA. DIA berdiri mengedangkan tangannya dan aku dalam penglihatanku seseorang anak kecil berlari riang ke arahNYA. Itu buatku menjerit kesenengan. DIA memelukku, memangkuku dan mengenakan mahkotaNYA di atas kepalaku. cintaNYA ajaib!!!

Selain itu, aku melihat perlengkapan-perlengkapan rohani yang Tuhan berikan. Salah satunya bouquet blue roses (yang begitu aku buka mata, eh, Emak – istrinya engkong Yusak – sedang pegang n menari buat Tuhan dengan buket mawar warna biru). Saatnya menari buat Tuhan dengan gelora. 

Banyak rhema-rhema yang Tuhan taruh dalam hatiku. Begitu Tuhan ingatkan untuk tulis lagi, aku akan tulis kembali. Belajar nunggu Tuhan. J

The Open Door - KKR Gresik with Pdt. Petrus Agung


Dibuka oleh kesaksian Pak Agung tentang perjalanan beliau ke Myanmar beberapa tahun yang lalu. Dengan hanya berbekal nomor telepon hotel dimana yang hendak menjemputnya itu menginap, beliau berangkat. Namun sampai di bandara, beliau menunggu sampai malam yang bertugas menjemput tidak kunjung datang. Ditawari taksi pun, Beliau tidak tahu harus kemana. Beliau tidak tahu dimana hotel itu berada. Sampai ada seorang petugas bandara yang menanyaka  dan membantu Bapak menelpon orang yang hendak menjemput itu. Akhirnya orang itu datang dan minta maaf karena salah jadwal. Dikiranya, baru besok Pak Agung datang dari Indonesia. Demikian menggambarkan betapa satu rangkaian nomer tlp itu saja bisa menyelamatkan bapak dari kebingungan n merubah keadaan, apalagi sepatah kata dari Tuhan. Maka dari itu, rindukan sepatah kata  yang dari Tuhan dinyatakan dalam dirimu karena itu akan mengubah hidupmu.

1 Korintus 16:8-9
Kita sedang menantikan pentakosta terbesar di dunia. Kita sedang mengalami masa tuaian dimana jiwa-jiwa dibawa datang ke Tuhan. Rasul Paulus berkata dlm ayat tersbut “ ada kesempatan, ada sebuah pintu besar yang dibuka, untuk suatu pekerjaan efektif, untuk sebuah lawatan besar”
Pintu yang terbuka itu bagian Tuhan membukakan bagi kita. Tapi pekerjaan efektif itu harus kita yang lakukan. Kita harus bekerja dengan maksimal – kerja efektif.
1.                       Supaya ada pintu terbuka : doakan supaya ada pintu yang terbuka. Berdoalah dengan tepat! Seringkali kita berdoa, tapi tidak tepat sasaran. Kita berdoa seperti orang “sipil” padahal kita sebenarnya bukan orang “sipil”, kita adalah PASUKAN! Seperti yang Tuhan Yesus katakan “diatas batu karang ini Aku akan mendirikan gereja (ekklesia)”

Ekklesia (yunani) :istilah militer, seorang tentara yang dipanggil n digabung menjadi sebuah pasukan. Sehingga alam maut tidak bisa menguasai kita, karena kita tentara Allah. Jangan berdoa seperti orang sipil. Tetapi seperti tentara. Buat peperangan rohani. Berdiri buat kotamu, kitalah pasukanNYA. Buat pemetaan rohani, ketahui otoritas, tengking dan patok. Mulai dari pelajari sejarah kota dll. Dan pintu terbuka karena hasil peperangan rohani. Berdirilah untuk kotamu!

2.                       Pekerjaan yang efektif
Seringkali yangmenjadi sandungan atau persoalan dalam kita TIDAK BISA maksimal atau efektif adalah KITA MERASA TIDAK MEMILIKI APA-APA. Padahal ketika kita berkata kita tidak punya apa-apa maka yang sebenarnya ada pada kita akan diambil juga.
2 Raja 4:1-7
Wanita tersebut menjawab nabi Elisa “aku tidak punya apa-apa”. Kenapa kita bisa berkata demikian? Padahal sebenarnya kita punya, meskipun sedikit. Janda nabi yang tertulisa dalam kita 1 raja-raja tersebut pun memiliki sesuatu sekalipun jumlahnya tidak banyak. Begitu juga kita. Mungkin banyak Gembala Sidang yang berkata “ah, itu kan gereja bapak. Jemaatnya kaya-kaya jadi bisa memberi banyak. Gereja saya di desa, orangnya sederhana.”  
Itu mentalitas!
Keminderan yang tidak dididik sampai hilang akan jadi batu sandungan. Tidak akan menjadikan kita maju. Menghambat! Minta hati yang mau dididik, didik jiwamu. Mentalitas itu dari jiwa. Kalau mindernya keluar itu bisa membuat kita tidak taat pada Tuhan. Tidak tepat seperti yang Tuhan mau.

Tuhan mau memberkati kita dengan apa yang sudah ada pada kita.
Contoh: minyak janda nabi tersebut, minyaknya sudah ada kan di dalam rumah? Tuhan sudah taruh benih itu dalam hidup kita masing-masing. Sekecil apapun. Entahh itu dalam bentuk potensi ilahi, talenta, bakat, dll. MIRACLE IS IN THE HOUSE.
Seperti contoh lain, Anggur di pernikahan di Kana. Airnya sudah ada di dalam rumah pesta tersebut bukan? 5 roti dan 2 ikan juga demikian.
Jangan mau dibodohi setan yang berkata, “kau tidak punya apa-apa”

3.       Jangan anggap remeh apa yang ada padamu sekalipun sedikit
Kalau saja janda itu mengatakan, tidak hanya minyak yang ada dirumah itu. Saya percaya masih banyak yang lain sekalipun sedikit, garam sedikit, gula sedikit, tepung sedikit. Itu pasti ada seharusnya. Coba janda itu berkata demikian, pasti mukjizatnya pun akan dobel-dobel. Bukan masalah rakus atau tidak.
Sebenarnya itu merupakan mentalitas. Kita bukan rendah hati tapi rendah diri (sama aja dengan minder yah :p )
“kami cuma jemaat kecil. Anggota persekutuan kami cuma 2-3 orang. Tappi tetap saja mereka “domba-domba” anda bukan?
Kalau anda berkata “cuma” itu bukan rendah hati tapi akan rendah diri dan tidka bertanggungjawab. Sikap meremehkan yang anda tidak sadari.

Tapi kalau anda bilang “cuma punya ini” (spt janda tsb). Tuhan menghormati Free will anda dan hanya melipatgandakan apa yang ada pada anda.

Tapi kalau anda mau maksimal, didik diri anda untuk keluar dari keminderan.
Caranya: Tuhan biasanya akan ajak anda melewati hal-hal yang anda takutkan. Taklukan itu. Menangkan area tersebut.

4.       Bejana yang besar. Visi yang benar
Perumpamaan 5 roti dan 2 ikan. Ikannya tidak bersisa tapi rotinya lebih 12 bakul. Semua yang dari manusia kalau dibiarkan maka hasilnya akan terbatas.
Yohanes 6:11
Ikan dilipatgandakan sesuai dengan yang mereka kehendaki-hanya cukup untuk orang2 tersebut. Sehingga kalau visi kita ingin jadi besar, belajar tangkap visi Tuhan. Karena itu yang akan menjadi besar, dilipatgandakan bahkan berkelimpahan.
5.       Nabi yang nggak punya duit tapi malah ngutang? (1 raja-raja 1:1-7)
Bagaimanapun kita butuh yang namanya finansial breathrough. Banyak orang yang kalau tenaga bisa berikan untuk melayani cuma-cuma, tapi begitu disuruh nabur, ogah-ogahan. Kenapa? Karena mereka berpikir kalau tenaga habis, istirahat sebentar pasti akan balik lagi. Tapi kenapa kalau uang susah? Karena mereka sudah terpola uang susah didapat! Itu menandakan bahwa TUHAN YESUS saja belum cukup bagi anda. Bukankah DIA sumber segalanya? Jehovah Jireh!

“Tuhan adalah gembalaku. Tidak akan kekurangan aku!” Mazmur Daud berkata demikian.
Jadi seharusnya kita tidak pernah kekurangan. Karena keuangan kita akan pulih. Jangan takut menabur!

Self Note:
Banyak hal yang aku dapat selama mengikuti KKR tersebut. Bahkan lebih dari sebelum itu. Begitu mendengar ada KKR di Gresik plus pasar murah, hatiku melonjak gembira dan ingin sekali ada disana. Rupanya ini sesuatu yang Tuhan rindukan. Begitu aku berdoa untuk transportasi ke sana. Besoknya temanku menawarkan transportasi sampai tujuan dan mengikuti KKR + pasar murah sampai selesai. Itu yang membuat hatiku melonjak! Ini yang namanya beriman toh? Enak banget! Ketika nyerah di hadapan Tuhan. Meletakkan kerinduan kita, dan Tuhan jawab dengan luar biasa. Buatku ini hal yang menguatkanku sehingga aku belajar beriman dengan hal-hal yang lebih besar hari lepas hari.
Di sana aku berkesempatan melayani sebagai konselor di pasar murah. Aku belajar Tidak memandang hasil tapi merasakan betapa “hidup” ketika aku bisa melayani dengan bebas. In the centre of His heart! Itu lebih menyenangkan bahkan lebih dari memimpin pujian di KKR besar.
Bahkan untuk hal itu pun aku perlu berlatih untuk bisa menerjang “keminderanku”. Aku minder/takut menghadapi orang. Tapi begitu Tuhan kerja di jiwaku, aku bergerak maju. Kini rasanya pengen nginjil lebih lagi. Pengen doain orang lebih lagi. Rasanya luar biasa!!!

Partners