Dibuka oleh kesaksian Pak Agung tentang perjalanan beliau ke
Myanmar beberapa tahun yang lalu. Dengan hanya berbekal nomor telepon hotel
dimana yang hendak menjemputnya itu menginap, beliau berangkat. Namun sampai di
bandara, beliau menunggu sampai malam yang bertugas menjemput tidak kunjung
datang. Ditawari taksi pun, Beliau tidak tahu harus kemana. Beliau tidak tahu
dimana hotel itu berada. Sampai ada seorang petugas bandara yang menanyaka dan membantu Bapak menelpon orang yang hendak
menjemput itu. Akhirnya orang itu datang dan minta maaf karena salah jadwal.
Dikiranya, baru besok Pak Agung datang dari Indonesia. Demikian menggambarkan
betapa satu rangkaian nomer tlp itu saja bisa menyelamatkan bapak dari
kebingungan n merubah keadaan, apalagi sepatah kata dari Tuhan. Maka dari itu,
rindukan sepatah kata yang dari Tuhan
dinyatakan dalam dirimu karena itu akan mengubah hidupmu.
1 Korintus 16:8-9
Kita sedang menantikan pentakosta terbesar di dunia. Kita
sedang mengalami masa tuaian dimana jiwa-jiwa dibawa datang ke Tuhan. Rasul
Paulus berkata dlm ayat tersbut “ ada kesempatan, ada sebuah pintu besar yang
dibuka, untuk suatu pekerjaan efektif, untuk sebuah lawatan besar”
Pintu yang terbuka itu bagian Tuhan membukakan bagi kita.
Tapi pekerjaan efektif itu harus kita yang lakukan. Kita harus bekerja dengan
maksimal – kerja efektif.
1.
Supaya ada pintu terbuka : doakan supaya ada
pintu yang terbuka. Berdoalah dengan tepat! Seringkali kita berdoa, tapi tidak
tepat sasaran. Kita berdoa seperti orang “sipil” padahal kita sebenarnya bukan
orang “sipil”, kita adalah PASUKAN! Seperti yang Tuhan Yesus katakan “diatas
batu karang ini Aku akan mendirikan gereja (ekklesia)”
Ekklesia (yunani) :istilah militer, seorang tentara yang
dipanggil n digabung menjadi sebuah pasukan. Sehingga alam maut tidak bisa
menguasai kita, karena kita tentara Allah. Jangan berdoa seperti orang sipil.
Tetapi seperti tentara. Buat peperangan rohani. Berdiri buat kotamu, kitalah
pasukanNYA. Buat pemetaan rohani, ketahui otoritas, tengking dan patok. Mulai
dari pelajari sejarah kota dll. Dan pintu terbuka karena hasil peperangan
rohani. Berdirilah untuk kotamu!
2.
Pekerjaan yang efektif
Seringkali yangmenjadi sandungan atau persoalan dalam
kita TIDAK BISA maksimal atau efektif adalah KITA MERASA TIDAK MEMILIKI
APA-APA. Padahal ketika kita berkata kita tidak punya apa-apa maka yang
sebenarnya ada pada kita akan diambil juga.
2 Raja 4:1-7
Wanita tersebut menjawab nabi Elisa “aku tidak punya
apa-apa”. Kenapa kita bisa berkata demikian? Padahal sebenarnya kita punya,
meskipun sedikit. Janda nabi yang tertulisa dalam kita 1 raja-raja tersebut pun
memiliki sesuatu sekalipun jumlahnya tidak banyak. Begitu juga kita. Mungkin
banyak Gembala Sidang yang berkata “ah,
itu kan gereja bapak. Jemaatnya kaya-kaya jadi bisa memberi banyak. Gereja saya
di desa, orangnya sederhana.”
Itu mentalitas!
Keminderan yang tidak dididik sampai hilang akan jadi batu
sandungan. Tidak akan menjadikan kita maju. Menghambat! Minta hati yang mau
dididik, didik jiwamu. Mentalitas itu dari jiwa. Kalau mindernya keluar itu
bisa membuat kita tidak taat pada Tuhan. Tidak tepat seperti yang Tuhan mau.
Tuhan mau memberkati kita dengan apa yang sudah ada pada
kita.
Contoh: minyak janda nabi tersebut, minyaknya sudah ada
kan di dalam rumah? Tuhan sudah taruh benih itu dalam hidup kita masing-masing.
Sekecil apapun. Entahh itu dalam bentuk potensi ilahi, talenta, bakat, dll.
MIRACLE IS IN THE HOUSE.
Seperti contoh lain, Anggur di pernikahan di Kana. Airnya
sudah ada di dalam rumah pesta tersebut bukan? 5 roti dan 2 ikan juga demikian.
Jangan mau dibodohi setan yang berkata, “kau tidak punya
apa-apa”
3.
Jangan anggap remeh apa yang ada padamu
sekalipun sedikit
Kalau saja janda itu mengatakan, tidak hanya minyak yang
ada dirumah itu. Saya percaya masih banyak yang lain sekalipun sedikit, garam
sedikit, gula sedikit, tepung sedikit. Itu pasti ada seharusnya. Coba janda itu
berkata demikian, pasti mukjizatnya pun akan dobel-dobel. Bukan masalah rakus
atau tidak.
Sebenarnya itu merupakan mentalitas. Kita bukan rendah
hati tapi rendah diri (sama aja dengan minder yah :p )
“kami cuma jemaat kecil. Anggota persekutuan kami cuma
2-3 orang. Tappi tetap saja mereka “domba-domba” anda bukan?
Kalau anda berkata “cuma” itu bukan rendah hati tapi akan
rendah diri dan tidka bertanggungjawab. Sikap meremehkan yang anda tidak
sadari.
Tapi kalau anda bilang “cuma punya ini” (spt janda tsb).
Tuhan menghormati Free will anda dan hanya melipatgandakan apa yang ada pada
anda.
Tapi kalau anda mau maksimal, didik diri anda untuk
keluar dari keminderan.
Caranya: Tuhan biasanya akan ajak anda melewati hal-hal
yang anda takutkan. Taklukan itu. Menangkan area tersebut.
4.
Bejana yang besar. Visi yang benar
Perumpamaan 5 roti dan 2 ikan. Ikannya tidak bersisa tapi
rotinya lebih 12 bakul. Semua yang dari manusia kalau dibiarkan maka hasilnya
akan terbatas.
Yohanes 6:11
Ikan dilipatgandakan sesuai dengan yang mereka
kehendaki-hanya cukup untuk orang2 tersebut. Sehingga kalau visi kita ingin
jadi besar, belajar tangkap visi Tuhan. Karena itu yang akan menjadi besar,
dilipatgandakan bahkan berkelimpahan.
5.
Nabi yang nggak punya duit tapi malah ngutang?
(1 raja-raja 1:1-7)
Bagaimanapun kita butuh yang namanya finansial
breathrough. Banyak orang yang kalau tenaga bisa berikan untuk melayani
cuma-cuma, tapi begitu disuruh nabur, ogah-ogahan. Kenapa? Karena mereka
berpikir kalau tenaga habis, istirahat sebentar pasti akan balik lagi. Tapi
kenapa kalau uang susah? Karena mereka sudah terpola uang susah didapat! Itu
menandakan bahwa TUHAN YESUS saja belum cukup bagi anda. Bukankah DIA sumber
segalanya? Jehovah Jireh!
“Tuhan adalah gembalaku. Tidak akan kekurangan aku!”
Mazmur Daud berkata demikian.
Jadi seharusnya kita tidak pernah kekurangan. Karena
keuangan kita akan pulih. Jangan takut menabur!
Self Note:
Banyak hal yang aku dapat selama mengikuti KKR tersebut.
Bahkan lebih dari sebelum itu. Begitu mendengar ada KKR di Gresik plus pasar
murah, hatiku melonjak gembira dan ingin sekali ada disana. Rupanya ini sesuatu
yang Tuhan rindukan. Begitu aku berdoa untuk transportasi ke sana. Besoknya
temanku menawarkan transportasi sampai tujuan dan mengikuti KKR + pasar murah
sampai selesai. Itu yang membuat hatiku melonjak! Ini yang namanya beriman toh?
Enak banget! Ketika nyerah di hadapan Tuhan. Meletakkan kerinduan kita, dan
Tuhan jawab dengan luar biasa. Buatku ini hal yang menguatkanku sehingga aku
belajar beriman dengan hal-hal yang lebih besar hari lepas hari.
Di sana aku berkesempatan melayani sebagai konselor di pasar
murah. Aku belajar Tidak memandang hasil tapi merasakan betapa “hidup” ketika
aku bisa melayani dengan bebas. In the centre of His heart! Itu lebih
menyenangkan bahkan lebih dari memimpin pujian di KKR besar.
Bahkan untuk hal itu pun aku perlu berlatih untuk bisa
menerjang “keminderanku”. Aku minder/takut menghadapi orang. Tapi begitu Tuhan
kerja di jiwaku, aku bergerak maju. Kini rasanya pengen nginjil lebih lagi.
Pengen doain orang lebih lagi. Rasanya luar biasa!!!
No comments:
Post a Comment