Sunday, May 22, 2011

♥ Aku dan Rajaku♥

I LOVE this image... ini salah satu cover dari bukunya Bu IIN Tjipto, tapi juga sangat bagus dalam ilustrasinya.

Semerbak Narwastu penyembahanku
Di hadapan sang RAJA yang duduk di tahta
Membumbung naik korban hidupku
Suatu korban yang hidup dan berkenan

DibawaNYA aku di kebunNYA
Aku jadi kekasih RAJA
Dicurahkannya isi hatiNYA
Aku jadi sahabat RAJA

Mengepul naik dupa doaku
ke hadirat YESUS, RAJAku...
dibawaNYA aku mengiring joliNya
aku memerintah bersama Dia

KerajaanMU datang... KehendakMu jadi
Sekarang dan Amien!!

(Aku dan Rajaku, JKI Injil Kerajaan)

Beberapa hari ini aku lagi penasaran dengan kisah DONG YI, itu tuh yang lagi diputar di Indosiar. Jadi karena nggak sabaran nunggu ceritanya, aku cari recapsnya, alias sinopsis lengkapnya. Jadi kayak baca bukunya gitu, ngikutin sampai selesai. ehemmm, dan aku sangat terkejut tapi sukaaa bgt karena akhirnya Gadia polos namun sangat cerdas "berhikmat", tulus seperti merpati, cerdik seperti ular, punya integritas dan bisa dipercaya yang terlahir sebagai gadis biasa kelas bawah tapi akhirnya menjadi salah seorang Selir (sebenarnya dia dicalonkan menjadi Ratu, tapi karena satu dan lain hal demi orang lain, dia memilih tidak menerima jabatan Ratunya), bukan selir biasa, tapi Kesayangan Raja.

kalau berbicara tentang Raja dan Kerajaan bahkan cinta seorang Raja, di Alkitab banyak contohnya. Aku melihat si Dong Yi ini jadi inget Ratu Ester yang jadi kesayangan Raja, meskipun Raja punya ribuan selir. Apalagi Raja Salomo, yang punya istrinya ribuan gitu. Ckckckckckc... aku baru membayangkan kalau Raja punya dua istri aja udah "panas" apalagi kalau dimadu dengan ribuan cewek-cewek cantik sedunia????

bukan...bukan..
saat ini kita tidak sedang membicarakan "cinta" yang "itu". Bukan cinta nafsu yang kita bicarakan dengan theme song ini. Tapi sebuah ketulusan untuk menyenangkan hati RAJA DI ATAS SEGALA RAJA. Kalau melihat begitu intimnya Dong Yi dengan sang Raja, dan menjadi kesayangan Raja bisa membuatnya punya hak yang tidak didapati orang lain, yaitu KEPERCAYAAN SANG RAJA.  Hal itu baru terjadi dengan Raja yang ada di dunia ini, apalagi kalau menjadi kesayangan RAJA di atas segala raja.

Kalau mau jujur, hari-hari ini, bahkan bulan-bulan ini merupakan bulan yang berat bagi saya secara pribadi.
Kalau mau jujur, karena tidak ada yang tahu, aku merasakan apa yang namanya "Memecahkan buli-buli pualam di bawah kaki Sang RAJA" (untuk keterangan selengkapnya baca BAB 1 LADY IN WAITING*). Menyerahkan hidupku dalam tanganNYA. Aku sendiri sudah berkata bahwa aku memang tidak sanggup, tapi aku hanya meminta kekuatan dariNYA karena aku tidak akan lari atau sembunyi. Aku sudah cukup dipersiapkan dari jauh-jauh hari untuk "hal ini".

Hal ini,., ya... bagi semua orang diluarku, yang tidak mengetahui impian terdalam apa yang ada padaku mengenai "hal ini", semua hanya berkata, aku terlalu lebay hiperbolis, terlalu mengasihi diriku sendiri. Pernah sekali aku mengingkari bahwa aku "tidak apa-apa" tapi itu BOHONG. Tentu saja, aku masih ada beberapa hal yang harus dibereskan sampai tuntas. BUKAN! Ini bukan tentang PENGAMPUNAN. Pelajaran PENGAMPUNAN sudah aku terima jauh sebelum ini semua.

Pelajaranku kali ini adalah MEMECAHKAN BULI-BULI BERISI MINYAK NARWASTU MURNI DI BAWAH KAKI SANG RAJA.
Minyak Narwastu melambangkan minyak yang mahal harganya. Bagi tradisi orang Yahudi, seorang gadis yang belum menikah, memiliki masing-masing buli-buli pualam yang berharga berisi minyak Narwastu yang nantinya akan dipecahkan untuk mempelai Pria yang menikahinya. Betapa berartinya buli-buli itu sehingga harus dijaga baik-baik, tapi kemudian datang Gadis yang mengurapi Kaki Yesus itu dengan minyak dari buli-bulinya.

Dari sini, inilah terjadi. Gadis itu menyerahkan MIMPINYA, HARAPANNYA, SEMUA YANG ADA PADANYA untuk masuk pada PENYERAHAN TOTAL hidupnya untuk SANG RAJA.

Apa yang berharga bagimu???
Ada orang-orang yang memiliki keterikatan tertentu dengan benda seperti uang atau harta, atau keterikatan pada hal-hal duniawi lainnya, kekayaan, kepintaran, kuasa, bahkan seorang kekasih yang disayangi lebih dari mengasihi Tuhan itu sendiri bisa menjadi jerat.

Bagiku... cukup jelas apa yang menjadi "yang berharga bagiku". Aku pernah begitu mengingini, aku pernah begitu berharap lebih dari aku berharap kepada Tuhan, sampai teguranNYA terus datang padaku, dengan berbagai cara seperti di Kitab Ayub, Allah berfirman dengan berbagai cara, namun kita yang tidak sadar. Atau sebenarnya aku sadar tapi "pura-pura buta".

Dan harta yang berharga bagiku itu... Mimpi-mimpiku.
Aku merasa sangat puas sangat aku "menggenggamnya", karena mengira kehidupanku mendatang sudah tidak perlu cemas lagi karena ada "itu". Sedikit demi sedikit, aku mulai berpaling dari PENGHARAPANKU yang semula berpusat padaNYA. Aku tahu kalau akhirnya aku melihat "ini" semua sebagai suatu tanda bahwa MIMPI YANG DEMIKIAN ITU, AKU HANCURKAN NAK! DEMI KEBAIKANMU... LIHAT, INI HANCUR DI HADAPANMU. RELAKAN HATIMU UNTUK KU BENTUK. KARENA HANYA AKU RAJAMU, TIDAK ADA YANG LAIN!"

Kalaupun aku mungkin merasa kehilangan, sebenarnya lebih dari kehilangan seorang pribadi, aku kehilangan mimpi-mimpiku yang dibawanya pergi, bukan pribadi itu, tapi mimpiku. Ya, aku egois. oleh karena itu, semua mimpiku yang begitu egois harus dihancurkan sebelum aku bisa jadi pribadi yang hidup dengan mimpi dari Sang Pencipta. Mimpi yang lebih besar dari sekedar memiliki rumah dan keluarga sendiri yang nyaman dan aman. Entah apa itu....  I'll wait and see.

Terkadang untuk bisa menyerah sepenuhnya dengan kehendak Tuhan, ada yang namanya "penghancuran". Memang akan sangat lebih baik kalau dengan sukarela dan sepenuh hati kita lakukan lebih dulu daripada harus "dipaksa" untuk itu. Mimpi yang hancur yang kita anggap buruk dan menyakitkan untuk saat ini, memang. Tapi, jangan serta merta menyalahkan Tuhan atas apa yang terjadi atas kita (seperti aku dulu, jujur saja) tapi aku belajar, sesungguhnya manusia itu cuma tahu sekelumit saja tentang hidupnya. kita hanya berpikir kalau demikian akan terjadi demikian, dan yang ini akan begini, dan itu begitu. Padahal kita itu tidak tahu sama sekali, have no clue at all akan masa depan yang menanti kita, atau kebaikan apa yang akan kita tuai di hari depan jika saat ini kita melepaskan yang harus dilepaskan, atau menangkap, melakukan dan lain-lainnya sesuai kehendakNya. Sebelum masuk pada peremukan sehingga mimpi dan ambisi pribadi masih begitu kuat, kita tidak mungkin bisa masuk kehendakNYA dengan sempurna. Untuk ini, aku belajar sangat-sangat belajar. Dan sangat jauh dari sempurna.



Aku tahu ini bukan akhir, tapi baru the very beginning. Awal dari semuanya... dan aku akan bertahan. Karena begitulah sifat yang diajarkanNYA padaku. Karena apapun yang terjadi, aku tidak boleh lari. Tidak boleh menghindar, harus dihadapi, harus mau "diapa-apain" (ahhh, sebenarnya aku belum sampai disana, on the way!). Kecil kekuatanku? Ya memang. Tapi kalau aku terus bersama DIA, kekuatanku bisa lebih besar kan (ini intinya: tetap bersekutu dengan SUMBERnya!!!)


Bahkan beberapa saat yang lalu, nyaris saja aku tergelincir. Hanya karena ingin memenuhi ambisi pribadi yang begitu kuat dan keangkuhan hidup yang bisa aku dapatkan, aku hampir saja mengambil yang salah untuk mengganti yang hilang dariku secara instans. Dan begitu kuat, sampai aku berdoa agar membuatku sadar, bahwa semua itu semu. Apa yang kunikmati di dunia ini bagaimana mungkin bisa dibandingkan dengan cintaNYA padaku? Bagaimana aku bisa menggadaikan cintaNYA demi hal yang sangat-sangat semu?? Tidak! Tuhan sudah membayar hidupku dengan Nyawanya yang tidak mungkin dilakukan siapapun juga untukku. Benar kasih karunia da keselamatannya gratis bagiku, tapi aku membayar harga yang cukup "menggores loh hatiku" bagaimana mungkin setelah semua yang kualami denganNYA, dan hanya jatuh dengan sebuah kerikil kecil? Tidak!

Karena itulah, aku terlebih lagi saat ini benar-benar menata hati, mempersiapkan hati hanya untuk Sang RAJA yang sejati. Bukan Pangeran Gadungan. (akh... seperti kata Bondan... Ya sudahlah...) Karena saat ini, tiada yang lebih menghibur dan menyenangkanku kecuali CINTANYA. Dan Maaf, jangan menggerakkan cinta sebelum diinginNYA. (Dalam versi Pak Petrus Agung, ini ayat berarti : Jangan mengusik seseorang yang sedang "dalam hadirat TUHAN" sehingga membuat persekutuan yang intim dengan Tuhan jadi tersela.)
Benar.. DIA lah Ahasywerosku.. Rajaku, segalanya...


Cinta bagi sang RAJA adalah segalanya
Mungkin cintaku belum sempurna
Mungkin terlalu banyak cela...
Tapi Aku mau belajar untukNYA...

Rajaku...
Tarik aku di belakangmu,
letakkan aku tepat di jantung hatiMU
buat aku mengerti kehendakMu dan detak jantungMU...
Karena aku menghadap tahtaMu denga hati yang kubawa serta
KeindahanMu kurindu, CintaMu menjadi yang kunanti...

Bawa aku... Tarik aku... Genggam aku dalam hatiMu
Kutak mau lepaskan lagi...
semua cita, cinta dan asa
yang ada di dalamMU
karena Kaulah Satu.

-Lee Naomi-



*Aku berencana untuk membuat seri sinopsis (atau rangkuman, atau apapun) tentang Lady In Waiting. Keren ini buku! Terutama yang ingin membuat "masa penantian" menjadi bermakna di hadapan TUHAN. Jadi untuk di post ini, aku mungkin cuma "curhat" dulu. yang selanjutnya, aku sertakan "teori" dan referensi beserta pengalaman pribadi yang lebih mendetail. Gbu

2 comments:

Dunyun said...

Shalom,
Artikelnya memberkati banget. Saya suka lagu yang dinyanyikan Pak Petrus Agung di Rhema radio.

dunia maya said...

kereeenn beud sist. aq nyari bukunya belum nemu2. sllu habis. thanks yak
GBU, salam kemenangan,,,,,

Partners