Friday, August 26, 2011

Keep Running...(Coz' You're not alone!)


Shalom,

Hari ini sebenarnya ada beberapa aku dapatkan dan ingin aku bagi dalam hal yang sangat singkat. Meskipun saat ini sebenarnya saya nggak mood buat menulis, bahkan berdoa. Namun saya belajar, berdoa dan melakukan apapun tidak bisa hanya berdasarkan Mood kita. Mood itu keinginan kita, berasal dari kehendak, dari jiwa kita. Dan kalau kita terus menyembah TUHAN, misalnya dengan jiwa kita saja, maka kita akan segera capek dan letih, akhirnya menyerah. Namun ketika kita memuji, menyembah di dalam Roh, kita mendapatkan sebuah kekuatan yang baru.

dan itulah yang Tuhan sedang ajarkan pada saya. Beberapa hari yang lalu, saya sendiri merasa begitu terkejut, bagaimana Tuhan bisa lawat jemaat. Namun di hari lainnya, aku masih sama menyalanya tapi begitu ada satu saja yang tidak beres dalam hidupku, langsung melorot semuanya.

Dan malam ini saya mendapatkan sebuah jawaban dari sharing seorang teman di blognya.
benar! Cinta itu bukan sekedar perasaan yang menggebu-gebu. Seniorku pun pernah bilang padaku, "jangan jadi orang moody. Jangan terpancang pada moodmu pada satu saat itu, karena perasaan itu bisa pasang surut, semangat juga bisa pasang surut. Tapi kalau kita benar cinta, kita akan tekun, terus berjuang, tidak berhenti 'berlari' pada jalurNYA TUHAN.

terlebih lagi, cinta itu bukan hanya sekedar perasaan yang bikin kita "mabok" tapi pada akhirnya cinta juga menuntut pengorbanan kita dan komitmen kita untuk terus bertahan sekalipun ada banyak masa-masa yang mungkin kita lalui yang tidak sesuai dengan keinginan kita.

sebenarnya beberapa hari yang lalu aku mendapatkan sebuah rhema ketika aku menonton sebuah video yang dipake oleh salah seorang hamba Tuhan yang datang ke gereja dimana aku melayani. Waktu itu aku bertugas sebagai Worship Leader dan dua malam sebelum itu aku merasakan "serangan" tentang masa laluku yang tiba-tiba membuat aku begitu sedih. Aku pernah mengalami ini, dan dulu kalau sudah begini aku akan menyesali diri, mulai mengasihani diri sendiri dan pada akhirnya menyalahkan Tuhan kenapa membiarkan semua itu terjadi. 
tapi malam itu aku mau bertahan. Sekalipun aku terus menangis dan berseru pada Tuhan, kalau bsa cabut duri ini dari padaku. Ini duri dalam daging yang sangat mengganggu. Aku tidak mau menyerah seperti yang dulu-dulu atau kalau tidak aku bisa kalah sekali lagi dan berkubang pada lumpur masa lalu yang sama.

Meskipun aku akui pelayananku waktu itu jadi kurang maksimal karena secara tenaga dan jiwa agak terkuras dan belum sempat terisi sampai meluber, tapi aku bertekad memberi yang terbaik untuk "Kekasihku". 
dan betapa indahnya video itu menyentuh jiwaku. Aku ingin menyertakan video itu dalam blog ini, mungkin nanti kalau aku sudah update, karena aku lupa tidak mencatat nama videonya.

adalah seorang pelari marathon yang sedang bertanding, siap di tracknya dan berlari ketika pistol ditembakkan ke udara. Tapi di tengah jalan si pelari ini merasakan sakit yang amat sangat di kakinya sehingga dia terpaksa berhenti karena sakit itu. si pelari itu menderita sebuah penyakit yang umum diderita oleh pelari-pelari. Tapi si pelari tahu dia harus menyelesaikan tracknya, dia tidak mau menyerah. Akhirnya meski dengan kesakitan itu, dia terus berlari. Dan betapa di tengah usahanya itu, seseorang datang kepadanya dan menopangnya. Dia adalah AYAH DARI PELARI ITU. Sang Ayah menopangnya di pundak dan membawa si pelari itu terus berlari di tracknya.

Roh Kudus menjelaskannya dengan begitu indah untukku dan memperlihatkan bahwa itulah hidupku yang sedang diumpamakan kisah pelari itu. Tuhan teramat tahu bahwa ada banyak hal yang melukaiku, DIA tahu waktu itu aku juga belum pullih secara sempurna sehingga ada saat-saat tertentu bisa kambuh. Tapi Dia mau agar aku tidak menyerah karena DIA yang akan menopangku sampai garis akhir. Menyelesaikan panggilanku, menyelesaikan destinyku. 

dan aku memang melihat hari-hari ini Tuhan semakin berurusan dengan hatiku dan karakterku. Aku semakin merasa banyak hal yang perlu dibenahi dalam hidupku dan berusaha sadar diri sehingga ketika ROh Kudus mengajariku, menegurku lewat siapapun yang Dia mau, saku bisa terima tanpa merasa tersinggung. Aku mau terus belajar.. karena aku tahu ini baru awal yang indah. Aku tahu akan semakin indah bersama DIA. 



No comments:

Partners