Yesaya 58:6-12
Beberapa waktu yang lalu ada sebuah khotbah yang merhema
dalam hati saya sampai saat ini. Tentang bagaimana kita menjalin sebuah relasi
dengan Tuhan. Salah satunya cobalah untuk mematikan kedagingan dengan berpuasa,
maka nantinya kita bisa “lebih mendengar” suara Tuhan dan membuka mata rohani
kita. Saya setuju dengan hal itu dan mulai berdoa pada Tuhan untuk lebih
tepatnya, puasa seperti apa, bagaimana, hari apa saja kepada Tuhan.
Dan malam ini ketika sedang membaca Alkitab, sampai pada
kitab Yesaya, saya tertarik dengan ayat yang membahas tentang puasa yang
berkenan tersebut.
Bukan! Puasa yang Kukehendaki ialah supaya engkau membuka
belenggu belenggu kelaliman, dan melepaskan tali tali kuk, supaya engkau
memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk, supaya engkau
memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa kerumahmu orang miskin
yang tidak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya
engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu. –
Yesaya 6-7 –
Ayat tersebut mengingatkan saya akan arti dari Tahun Ayin
Gimel yang sedang kita nikmati. Ya, tahun dimana kemuliaan Tuhan menjadi milik
bagian orang-orang yang lebih mementingkan memberi kepada orang miskin dan yang
membutuhkan dari pada untuk dirinya sendiri (ayat 10).
Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar, dan
lukamu akan pulih dengan segera. Kebenaran menjadi barisan depanmu dan kemuliaan
TUHAN menjadi barisan belakangmu. Pada waktu itulah engkau memanggil dan TUHAN
akan menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan Ia akan berkata : “ini
Aku!” - Yesaya 8-9a –
Me ^^ @ Taman Kyai Langgeng - Magelang |
Dan janjiNYA bahwa kita tidak akan pernah mengalami
kekeringan baik dalam hal jasmani maupun Rohani (ayat 11) menjadi salah satu
ayat favorit saya.Kita dipakai Tuhan sebagai mata air yang tersedia bagi mereka yang kekeringan di sekitar kita, tapi kita akan terus dipenuhi dengan aliran air kehidupan. Seperti sebuah pesan yang terrhema dalam hatiku : Minum dan terus minum air kehidupan itu sampai dalam dirimu ada mata air, sumber air sendiri yang membuatmu tidak pernah akan kering lagi. Karena aliran sungai hidup Roh Kudus itu mengalir dalam kita tanpa berhenti.
Tapi terlebih dahulu, saya berdoa agar TUHAN mampukan saya
untuk menggenapi bagian ayat-ayat sebelumnya. janjiNYA itu ya dan amin. Cuma
terkadang kita itu yang terlalu naif dan tidak mau melakukan apapun yang jadi
bagian kita. Semuanya toh asalnya dari DIA, DIA yang akan menyediakan semuanya.
Ayat-ayat ini meneguhkan langkah ke depan saya bersama TUHAN.
No comments:
Post a Comment