Saturday, November 26, 2011

Ketika Dia Datang Dengan Pedang


Ketika Engkau berlari menghampiriku
dengan senda gurau dan tarian sukacita
aku tahu itu Rajaku, kusambut dengan tawa
aku tahu DIA yang kunanti, 
Dia permata hati
Penghibur dan peringan deritaku
Dia ajakku menari dan menghiburku dengan seribu pelangi

Ketika aku merengek dengan lugu
seperti anak kalah beradu
Engkau berlari mendekapku
Kau berkata "Aku disini untuk membuatmu menang kembali"
Seketika hatiku tegar dan cerah ceria
Yes! Bapaku di pihakku! siapa kamu berani maju?!

Ketika dengan manja aku bergelayut di pelukanMu
ketika aku tahu hanya dekapanMu yang sanggup memuaskanku
Kau menciumku dengan kecupan
sungguh sangat indah dan syahdu
tak ingin waktu berlalu
sungguh aku merindukan saat saat itu

suatu kali...
ketika aku berat hati melepaskan hal yang KAU benci
aku berdalih dan membuatMU sedih
sekali lagi aku berlari pergi...
marah dan kecewa karena Engkau tak mengindahkanku
seolah cintaMu begitu saja berlalu

Engkau datang padaku
dengan pedang yang menusukku amat dalam
Engkau berkata jijik sudah dengan airmata buaya
dengan gombalan ketika ku berdoa
ketika Engkau minta satu hal kecil saja,
tiada pernah kukatakan "ya"
Engkau tak lagi memelukku atau mencumbuku 
Engkau datang dengan satu hal yang tak pernah ku tahu
Sangkaku, Engkau tak akan pernah mengeryitkan dahi 
seribu kali aku membuatMu menangis, dan Kau akan berlari mendekatiku lagi

namun kali ini, 
Engkau datang dengan pedang di tangan
Kau berkata "ribuan kesempatan kau sia-siakan"
"airmatamu Aku tahu. seribu kali, kau berkata tak mampu, aku berikanmu waktu"
namun kau tak pernah mau maju. 
kau tak pernah mengenal hatiKu
kau bersembunyi di balik dalih kelemahanmu, berhias airmatamu
seolah berkata "ini senjataku. Engkau tidak akan tega melihat airmataku"
berapa kali lagi? berapa lama lagi?
Aku masih sangat mencintaimu, kau tahu itu. 
tapi kau tak pernah mau mengerti perasaanKu.
kau hanya meminta dimengerti.
Aku memberi perhatian pada tangismu ketika kau patah hati,
Aku lah yang mengajakmu menari dan riang kembali.
Aku tahu kau tak mampu, tapi ini bahuKu, Tapi kau tak pernah mau meloncat naik 
dan terbang bersamaKu."

Ketika Kau datang dengan pedang, 
kupikir Kau tak lagi sayang...
Aku berusaha untuk mencari
dimana sosok lembut yang meninabobokkan dengan mesra?
Dia datang dengan pedang
mengajakku maju berperang
siap sedia pada waktuNya

Rajaku...
sungguh... 
aku tak tahu seberapa dalam kesedihanMu karenaku
ketika aku marah dan kecewa padaMu
karena yang aku pedulikan adalah ketika Engkau berkata mengasihiku
ketika Kau bawaku dalam pelukanMu
tapi tak ada pengabdian di dalamku
setia di sisiMu, di hatiMu
aku menganggapMu pribadi Pemurah yang pasti memberi ampun atas kelemahanku
dengan segala sisa-sisa ketulusan dalam jiwaku
aku berteriak memanggilMu
sungguh aku merindukanMu...

Jangan biarkan aku pergi
sekalipun aku harus dikendalikan dengan tali les dan kekang

aku mau mengingat kembali 
ketika cintaku bersemi 
menunggu Engkau hingga dini hari
ketika ikatannya begitu kuat seperti api abadi

TUHAN...
bawa aku kembali...

No comments:

Partners