Monday, September 26, 2011

Perjalanan Pendewasaan :: Bukan Balita lagi!!

25 September 2005
Hati berdebar-debar. Benarkah ini mimpiku menjadi nyata? benarkah?? Padahal aku cuma inginkan bisa datang beribadah ke Gereja saja, untuk baptis aku bisa menunggu sampai aku hendak menikah (bukankah begitu yang dilakukan oleh Om ku dulu --well, komenku sekarang akan menjadi, betapa bodohnya orang yang tidak mau dibaptis terlebih dahulu). Dan betapa tidak mudahnya niat itu terlaksana, well, ada saja cobaan dan ada saja ujian yang menyertai sebuah perjalanan menuju keselamatan yang kekal. Semangatku yang menggebu-gebu hendak menuju hidup baru harus seketika tercekat karena keinginan Mama. Waktu itu pergi ke gereja secara sembunyi-sembunyi dan berhikmat untuk tidak mengatakan kemana aku pergi menjadi kegiatanku sepanjang minggu demi minggu. Dimulai dari ibadah Youth berkembang ke ibadah minggu. Baptisan seharusnya dilakukan tanggal 25 September hari Minggu tahun 2005 sepulang gereja. Mulanya aku benar-benar ketakutan akan ketahuan Mama, karena Mama akan berada di pemandian umum Bektiharjo yang akan digunakan sebagai tempat Baptisan sementara kolam baptis di gereja belum jadi total. Sepanjang perjalanan ke Bektiharjo swimming pool, aku menangis terus dalam mobil. Berdoa sungguh, Tuhan tolong... Jangan sampai harapanku ini layu sebelum berkembang. Bagaimana kalau Mama sampai tahu aku baptis?? Padahal Mama dan Papa adalah penentang nomer satu aku menjadi murid Yesus dengan berbagai ancaman yang menghiasi. hufffh. Tapi Tuhan itu baik! (dan begitulah DIA untuk selamanya!!) Pak David, Gembala di gereja ku yang membaptis aku, akhirnya memutuskan untuk menunda dan menjadi esok harinya.
Bayi yang dimanja di pelukanNYA

26 September 2005
Hari Senin, Claudia, temanku yang sedianya akan mengantar aku ke tempat baptisan berkata kalau dia tidak bisa mengantarku karena harus mengantarkan emaknya. Kembali nyaris pupus, tapi tak pernah mau menyerah. Puji Tuhan, seorang teman bersedia mengantarkanku ke tempat baptisan. Akhirnya aku berangkat dan begitulah aku bisa masuk hidup baru. 

itu sebuah lambang profetis bagaimana aku masuk dalam hidup baru dan dibarui dalam Roh, menerima Roh Kudus dan hidup sebagaimana anak yang dimanja di pangkuan Bapa.

Hari ini, 
25 September 2011 menjelang 26 September
Lima tahun sudah, dan apa yang telah aku lakukan?? 
aku menangis dalam hati, apa yang telah kulakukan lima tahun ini? Orangtua dan adik-adikku belum mengenal Tuhan. belum menjadi saksi yang benar dari Tuhan. 
Aku berdoa, sehingga tahun ke enam ini, Tuhan menarikku lebih dekat dan aku tidak melepaskan setiap destiny yang ada padaku.


26 September 2011
Anak yang manis yang selalu dipelukNYA
Lima tahun sudah aku jalani hari demi hari menjadi muridMu, menjadi anak yang Kau kasihi, menjadi Hamba yang Kau perkenan. Lima tahun yang penuh warna bersamaMu. Setiap tahun berbagai suka dan duka aku alami bersamaMU, betapa indahnya diriMu, betapa kuterpesona dengan segala yang ada padaMU. Kau membuatku begitu dicintai sekalipun ditinggalkan semua orang, bahkan kedua orangtuaku pun bukanlah tembok yang bisa memisahkan aku dari kasihMU, bersamaMU aku lalui semuanya. Meski berkali-kali aku yang tidak dewasa ini jatuh dalam dosa yang sama dan melayaniMu seolah main-main saja, namun KAU ALLAH yang tidak pernah meninggalkanku, Kau tuntunku kembali menjadi yang KAU mau. Engkau yang mengajarku berperang, Kau mengajarku melenturkan busur dan panah, KAU membuat kakiku berjejak di atas bukit batu seperti kaki rusa. Suka dan duka aku bersamaMU.

Hari demi hari, bulan demi bulan dan tahun demi tahun. Sampai masa percepatan membawaku mengenalMU lebih dekat lagi, namun suatu kali aku lebih memilih mengasihi manusia. Aku bisa merasakan kesedihanMu, betapa Engkau mencintai sepenuh hati namun aku membiarkan cintaMU bertepuk sebelah tangan padaku. Aku melengos ketika Engkau memanggil, aku marah ketika Engkau tunjukkan api cemburuMU. Aku menyalahkanMU karena mimpiku tak menjadi nyata. Aku setengah hidup dan setengah mati, hidup segan, mati tak mau. Hidup dalam susah dan panas hati setiap hari membuatku tersiksa ingin mati rasanya, tapi tak berani juga, karena aku tahu waktu itu aku jauh dariMu, Jika aku mati saat itu, maut yang akan menyambutku. Terpujilah NamaMU TUHAN, karena Kau tetap merindukanku untuk kembali. Sampai habis segala daya dan upayaku, dan akhirnya aku berkata, "Jadilah kehendakMU, nyatakan rencanaMu" Begitulah akhirnya. Mimpiku tiada! mati! musnah! hancur berkeping-keping!

Namun Engkau mendatangiku kembali seperti suluh di tengah kegelapan. Kau genggam tanganku dan Kau memelukku begitu erat. Kau berkata, "betapa AKu merindukanmu. Aku menginginimu dengan segenap hatiKU. Aku ingin kau tetap disini bersamaku. jadilah hambaKU yang berkenan, dan akan kucurahkan cintaKU sepenuhnya padamu. Kau tak akan pernah merasakan kekurangan cinta tapi kau akan membagikan cinta itu pada semua orang yang ada disekitarmu, karena kau telah mendapatkan cinta itu berlimpah dariku. Tidak ada yang bisa membuatmu sakit hati lagi karena AKU, Tuhan Allahmu, Penyembuhmu. Terimalah mimpi dariKu. Sambutlah rinduKu akan jiwa-jiwa, nak. Maka kau akan terus berkobar dan tak akan terhentikan. Pandang AKU ketika kenyataan membuat kau terhenti. Dan AKU akan menopangmu, AKU akan membawamu terbang dengan sayap anugerahKU. Kau pasti sampai garis akhir, ini janjiKU. Dan AKU akan terus berkenan, AKU menantimu. Kembali dan jangan pergi lagi, anakKu yang kukasihi!"

Biar aku menjadi seperti wanita yang datang mengurapiMU, menjadi hambaMU dengan cinta berkata Hi Ne Ni
Ini jawabku,
Jangan biarkan aku membuat cintaMU bertepuk sebelah tangan....
biar hatiku menjawab kerinduanMU setiap waktu...
biar hidupku menjadi sebuah kesaksian cinta dan kasihMU...
Buat aku mengerti hatiMu... PribadiMu...
buat aku terpesona hanya padaMU
dan bawa tahun ke enam perjalanan Rohaniku menjadi sebuah moment yang penuh mukjizat dan tanda-tanda ajaib, buah Roh dan kelimpahan rohani Jasmani.
Karena anugerahMU sudah melengkapiku.
Hineni-ku untukMU, My Lord, Adonai, Jesus Christ .
Aku yang telah mati dan menjadi hidup kembali. 
26 September 2005 Aku mati secara profetis dalam baptisan air. Aku terima Roh Kudus dan rohku diperbarui dalam Roh Kudus. 
Beberapa bulan yang lalu, aku mati secara jiwa dan keinginan, mimpi dan kehendak. Semua yang dari pribadiku telah menjadi mati. Aku di dapati hidup kembali setelah Tuhan curahkan mimpiNya dalam hidupku. 
Lord, here I am. Hi Ne Ni. . . 

Semua karena kemurahanMu
semua karena kebaikanMu
semua karena kasih sayangMu
 ku ada sbagaimana ku ada
Kau Yesus kekasih jiwaku
menyenangkanMU setiap waktu
memuaskan hatiMU... tujuan hidupku
Lekatkan hatiku melekat dengan hatiMu
tetapkan langkahku sejalan dengan firmanMu
tepatkan semua yang kubuat seperti yang Bapa mau
datanglah kerajaanMU jadilah kehendakMu 
di bumi seperti di surga. . .
(Lirik: Melekat dengan hatiMu-Bahtera)

2 comments:

Ninda Rahadi said...

wah berarti mesti lebih dewasa untuk nulis novel tanpa ada nama korea :P

Naomi Nadia said...

ndak pernah bikin novel dengan nama orang korea neng :))

Partners